Arti Modal Koperasi, Sumber Modal Menurut UU, Distribusi Cadangan Koperasi

BAB I

Materi A: Arti Modal Koperasi, Sumber Modalà Menurut UU, Distribusi Cadangan Koperasi

ARTI MODAL KOPERASI

Modal merupakan sejumlah dana yangakan digunakan untuk melaksanakanusaha – usaha Koperasi.Koperasi harusmempunyai rencana pembelanjaan yangkonsisten dengan azas-azas Koperasidengan memperhatikan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuanadministrasi. Modal koperasi adalahsejumlah dana yang digunakan untukmelaksanakan usaha-usaha koperasi.simpanan sebagai istilah penamaanmodal koperasi pertama kali digunakandalam UU 79 tahun 1958, yaitu UUkoperasi pertama setelah kemerdekaan.Sejak saat itu sampai sekarang modalkoperasi adalah simpanan, berbedadengan perusahaan pada umumnyayang menggunakan istilah saham.Mungkin, istilah simpanan munculkarena kuatnya anjuran untukmenabung, dalam arti memupuk modalbagi rakyat banyak yang umumnyamiskin agar memiliki kemampuan danmandiri.Bahkan usaha koperasi nomorsatu yang ditentukan UU adalahmenggiatkan anggota untuk menyimpan.Mungkin tidak salah anggapansementara orang bahwa UU koperasilebih cocok untuk Koperasi SimpanPinjam (KSP).Memupuk modal denganmenyimpan adalah sangat tepat.Tetapikerancuan pengertian dan permasalahantimbul ketika istilah simpanandibakukan sebagai modal koperasi.

SUMBER MODALSebagai lembaga usaha milik bersama,koperasi selalu memerlukan permodalanyang besarannya cukup agar kegiatanusahanya bisa berjalan denganproduktif. Modal yang dimaksud dalamulasan ini adalah modal yang bersifatkeuangan dan bukan modal nonkeuangan seperti sumber daya manusiaataupun modal sosial.Semua jenis modalkoperasi, baik yang bersifat keuanganmaupun non keuangan memilikikontribusi yang penting dalammenggerakan usaha dan organisasikoperasi.

 

SUMBER-SUMBER MODAL KOPERASI(UU NO. 12/1967)Simpanan Pokok adalah sejumlah uangyang diwajibkan kepada anggota untukdiserahkan kepada Koperasi pada waktuseseorang masuk menjadi anggotaKoperasi tersebut dan jumlahnya samauntuk semua anggota Simpanan Wajibadalah simpanan tertentu yangdiwajibkan kepada anggota yangmembayarnya kepada Koperasi padawaktu-waktu tertentu.Simpanan Sukarela adalah simpanananggota atas dasar sukarela atauberdasarkan perjanjian-perjanjian atauperaturan –peraturan khusus.Menurut UU no 12. tahun 1967, sumberpermodalan untuk koperasi adalahsebagai berikut:a. Simpanan pokokSejumlah uang yang diwajibkan kepadaanggota untuk diserahkan kepadakoperasi pada waktu masuk, besarnyasama untuk semua anggota, tidak dapatdiambil selama anggota, menanggungkerugian.b. Simpanan wajibSimpanan tertentu yang diwajibkankepada anggota untuk membayarnyakepada koperasi pada waktu tertentu,ikut menanggung kerugian.c. Simpanan sukarelaadalah simpanan anggota atas dasarsukarela atau berdasarkan perjanjian-perjanjian atau peraturan –peraturankhusus.

 

SUMBER-SUMBER MODAL KOPERASI(UU No. 25/1992)Modal sendiri (equity capital) ,bersumber dari simpanan pokokanggota, simpanan wajib, danacadangan, dan donasi/hibah. Modalpinjaman ( debt capital), bersumber darianggota, koperasi lainnya, bank ataulembaga keuangan lainnya, penerbitanobligasi dan surat hutang lainnya, sertasumber lain yang sah.Menurut UU no. 25 tahun 1992, sumberpermodalan koperasi adalah sebagaiberikut :a. Modal sendiri (equity capital) ,bersumber dari simpanan pokokanggota, simpananwajib, dana cadangan, dan donasi/hibah.b. Modal pinjaman ( debt capital),bersumber dari anggota, koperasilainnya, bank ataulembaga keuangan lainnya, penerbitanobligasi dan surat hutang lainnya, sertasumber lain yang sah.

 

DISTRIBUSI CADANGAN KOPERASI

Pengertian dana cadangan menurut UUNo. 25/1992, adalah sejumlah uang yangdiperoleh dari penyisihan sisa hasilusaha yang dimasukkan untuk memupukmodal sendiri dan untuk menutupkerugian koperasi bila diperlukan.SesuaiAnggaran Dasar yang menunjuk padaUU No. 12/1967 menentukan bahwa 25% dari SHU yang diperoleh dari usahaanggota disisihkan untuk Cadangan ,sedangkan SHU yang berasal bukan dariusaha anggota sebesar 60 % disisihkanuntuk Cadangan.Menurut UU No.25/1992, SHU yang diusahakan olehanggota dan yang diusahakan olehbukan anggota, ditentukan 30 % dariSHU tersebut disisihkan untukCadangan.Distribusi CADANGANKoperasi antara lain dipergunakanuntuk:Memenuhi kewajiban tertentuMeningkatkan jumlah operating capitalkoperasi Sebagai jaminan untukkemungkinan – kemungkinan rugi dikemudian hari Perluasan usahaCadangan menurut UU no. 25/1992adalah sejumlah uang yang diperolehdari penyisihan sisa hasil usaha yangdimasukkan untuk memupuk modalsendiri dan untuk menutup kerugiankoperasi bila diperlukan. Sesuaianggaran dasar yang menunjuk padaUU No. 12/1967 menentukan bahwa 25%dari SHU yang diperoleh drai usahaanggota disisihkan untuk cadangan,sedangkan SHU yang bukan berasal dariusaha anggota sebesar 60% disisihkanuntuk cadangan.Menurut UU no.25/1992 SHU yang diusahakan olehanggota dan yang diusahakan oleh bukan anggota, ditentukan 30% dariSHU tersebut untuk cadangan.Manfaat dari distribusi cadangankoperasi antara lain dipergunakansebagai berikut :1. Memenuhi kewajiban tertentu2. Meningkatkan jumlah operatingcapital koperasi3.Sebagai jaminan untukkemungkinan-kemungkinan rugidikemudian hari4.Perluasan usaha.

 

 

Materi B  :

1. Perangkat Organisasi :

a. Menurut Hane

b. Menurut Ropke

c. Di Indonesia

 

  1. Hirarki Tanggung Jawab :a. Pengurus

    b. pengelola

     

    c. pengawas

  2. Pola manajemen yang baik menurut kelompok kalian

 

menurut Hanel mengemukakan bahwa organisasikoperasi merupakan suatu sistem sosioal –ekonomi.Menurut pengertian nominalisyang sesuai dengan pendekatan ilmiahmodern dalam ilmyu ekonomi koperasi,koperasi adalah lembaga – lembaga atauorganisasi – organisasi yang tanpamemperhatikan bentuk hukum atauwujudnya memenuhi kriteria atau ciri –ciri seperti dibawah ini:

Kelompok KoperasiSejumlah individu yang bersatu dalamsuatu kelompok atas dasar sekurang –kurangnya satu kepentingan atau tujuanyang sama.

 

  1. Swadaya dari Kelompok KoperasiAnggota – anggota kelompok koperasisecara individu bertekad mewujudkantujuannya, yaitu memperbaiki situasiekonomi dan sosial mereka, melalui usaha– usaha bersama dan saling membantu.

 

  1. Perusahaan KoperasiSebagai instrumen atau wahana untukmewujudkannya adalah suatuperusahaan yang dimiliki dan dibinasecara bersama.

 

  1. Menurut Ropke

Ropke mengidentifikasikan ciri-ciriorganisasi koperasi sebagai berikut:Terdapat sejumlah individu yang bersatudalam suatu kelompok , atas dasarsekurang-kurangnya satu kepentingan atau tujuan yang sama, yang disebutsebagai kelompok koperasi.Terdapat anggota-anggota koperasi yangbergabung dalam kelompok usaha untukmemperbaiki kondisi sosial ekonomimereka sendiri, yang disebut sebagaiswadaya dari kelompokkoperasi.3Anggota yang bergabung dalamkoperasi memanfaatkan koperasi secara

bersama, yang disebut sebagaiperusahaan koperasi.Koperasi sebagai perusahaan mempunyaitugas untuk menunjang kepentingan paraanggota kelompok koperasi, dengan caramenyediakan barang dan jasa yang

dibutuhkan oleh anggota dalam kegiatanekonominya.Anggota koperasi terdiri dari beberapapihak sebagai berikut:Anggota koperasi, baik sebagai konsumenakhir maupun sebagai pengusaha yangmemanfaatkan koperasi dalam kegiatansosial ekonominya.Badan usaha koperasi, sebagai satukesatuan dari anggota, pengelola, danpengawas koperasi yang berusahameningkatkan kondisi sosial ekonomianggotanya melalui perusahaan koperasi.Organisasi koperasi, sebagai badan usahayang bertindak sebagai perusahaan yangmelayani anggota maupun non anggota.

 

Di Indonesia :

  • Bentuk : Rapat Anggota, Pengurus,Pengelola dan PengawasRapat Anggota,Wadah anggota untuk mengambilkeputusanPemegang Kekuasaan Tertinggi, dengan

tugas :Penetapan Anggaran Dasar, Kebijaksanaan Umum (manajemen,

organisasi& usaha koperasi)Pemilihan, pengangkatan &pemberhentian pengurus

Rencana Kerja, Rencana Budget danPendapatan sertapengesahan LaporanKeuanganPengesahan pertanggung jawaban, Pembagian SHU,Penggabungan, pendirian danpeleburan.

 

  1. Hirarki Tanggung Jawab :
  • Pengurus koperasi adalah suatuperangkat organisasi koperasi yangmerupakan suatu lembaga/badanstruktural organisasi koperasi.kedudukanpengurus sebagai pemegang kuasa rapatanggota memiliki tugas dan wewenangyang ditetapkan oleh undang-undangnomor 25 tahun 1992 tentangperkoperasian,anggaran dasar dananggaran rumah tangga serta peraturanlainnya yang berlaku dan diputuskanoleh rapat anggota.dalam pasal 29 ayat 2undang-undang nomor 25 tahun 1992tentang perkoperasian disebutkan bahwapengurus merupakan pemegang kuasarapat anggota,sedang dalam pasal 30 diantaranya juga disebutkan bahwa 1)pengurus bertugas mengelola koperasidan usahanya;2) pengurus berwenangmewakili koperasi di dalam dan di luarpengadilan.

 

  • Pengelola koperasi bertugasmelakukan pengelolaan usaha sesuaidengan kuasa dan wewenang yangdiberikan oleh pengurus.

 

  • Pengawas koperasi pengawas padaorganisasi koperasi adalah salah satuperangkat organisasi koperasi,dankarenanya merupakan suatu lembaga/badan struktural organisasi koperasi.Pengawas mengembangkan amanat untukmelaksanakan pengawasan terhadappelaksanaan kebijaksanaan danpengelolaan koperasi, sebagaimana telahditerapkan dalam anggaran dasar/anggaran rumah tangga koperasi,kepuutusan pengurus dan peraturanlainnya yang diterapkan dan berlakudalam koperasi.

 

  1. Pola Manajemen yang baik menurut kelompok kalian.

Menurut kelompok  kami pola manajemen yang baik adalah Dilihat dari perangkat dan mekanismekerja, manajemen koperasi tampaknyamemiliki kekhususan dan aturantersendiri, dibandingkan dengan badan/

lembaga/organisasi lainnya, misalnya: manajemen pada perseroan terbatas.Kekhususan tersebut mempunyai dampakdalam mewujudkan efisiensi danefektivitas pencapaian tujuan koperasi.Adanyaperan serta dari anggota sebagaipemilik dan pengguna jasa koperasimemberi kesan campur tangan anggotadalam manajemen, sehinnga manajemenkoperasi kelihatan rumit.Pada dasarnya manajemen meliputi: kegiatan pengelolaan usaha koperasi.Dalam praktik koperasi, pengelolaanorganisasi dilakukan oleh pengurus,sedangkan pengelolaan usaha dilakukanoleh pengelola usaha yang diangkat olehpengurus. Pasal 32 undang-undang nomor25 tahun 1992 tentang perkoperasianmenyebutkan bahwa :pengurus koperasi dapat mengangkat ,pengelola yang diberi wewenang dankuasa untuk mengelola usahaDalam hal pengurus koperasi bermaksuduntuk mengangkat pengelola,makarencana pengangkatan tersebut diajukan

kepada rapat anggota untuk mendapatpersetujuanPengelola bertanggung jawab kepadapengurusPengelolaan usaha oleh pengelola tidakmengurangi tanggung jawab pengurussebagaimana ditentukan dalamperaturan perundang-undangan yangberlaku.Ketentuan pasal 32 tersebut mengandungarti bahwa pengurus dapat mengangkatatau tidak mengangkat pengelola,bergantung pada kemampuan pengurusdan usaha yang dijalankan.Dengandemikian, unsur yang ada dalammanajemen koperasi adalah rapatanggota, pengurus, pengelola usaha danpengawas. Hal itu berlainandengan,misalnya pada perseroanterbatas, dimana manajemen dilakukanoleh direksi dan dewankomisaris.pengurus dan pengelola seolah-

olah dua lembaga yang berdiri sendiri,padahal tidak demikian,karena pengeloladiangkat oleh pengurus, sehinggakedudukannya hanya sebagai pegawaiyang diberi kuasa dan wewenang olehpengurus untuk mengelola usahakoperasi.Pola Manajemen Diantaranya :Menggunakan gaya manajemen yangpartisipatif, Terdapat pola job descriptionpada setiapunsur dalam koperasiSetiap unsur memiliki ruang lingkupkeputusan yang berbeda (decision area)Seluruh unsur memiliki ruang lingkupkeputusan yang sama (shared decision areas)

Konsep , Aliran , Dan Sejarah Koperasi

BAB I

Konsep , Aliran , Dan Sejarah Koperasi

Pada bab ini kami ingin menjelaskan  tentang Konsep , Aliran , Dan Sejarah perkembangan , koperasi baik di dunia maupun di Indonesia, berikutpenjelasannya :

Konsep koperasi

Munker dari University of Marbug, Jerman Barat membedakan Konsep koperasi menjadi dua :Konsep koperasi barat dan konsep koperasi sosialis. Hal ini dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa pada dasarnya, perkembangan konsep-konsep yang ada berasal dari negara-negara barat dan negara-negara berpaham sosialis , sedangkan konsep yang berkembang dinegara dunia ketiga merupakan perpanduan dari kedua konsep tersebut.

Konsep Koperasi Barat

Konsep Koperasi barat menyatakan bahwa koperasi merupakan organisasi swasta, yang dibentuk secara sukarela oleh orang-orang yang mempunyai persamaan kepentingan ,dengan maksud mengurusi kepentingan para anggotanya serta menciptakan keuntungan timbak balik bagi anggota koperasi maupun perusahaan koperasi. Persamaan kepentingan tersebut bisa berasal dari perorangan atau kelompok. Kepentingan bersama suatu kelompok keluarga atau kelompok kerabat dapat diarahkan untuk membentuk atau masuk menjadi anggota koperasi.

Jika dinyatakan seacara negatif , maka koperasi dalam pengertian tersebut dapat dikatakan  sebagai “organisasi bagi egoisme kelompok.” Namun demikian , unsur egoistik ini dimbangi demgan unsur positif sebagai berikut .

  • Keinginan individual dapat dipuaskan dengan cara kerjasama antarsesama anggota, dengan saling membantu dan saling menguntungkan/
  • Setiap individu dengan tujuan yang sama dapat berpatisipasi untuk mendapatkan keuntungan dan menanggung risiko bersama.
  • Hasil berupa surplus / keuntungan didistribusikan kepada anggota sesuai dengan metode yang telah disepakati .
  • Keuntungan yang belum didistribusikan akan dimasukkan sebagai cadangan koperasi.

Dampak langsung koperasi terhadap anggotanya adalah :

  • Promosi kegiatan ekonomi anggota
  • Pengembangan usaha perusahaan koperasi dalam hal investasi, formasi permodalan ,pengembangan sumber daya manusia ( SDM), pengembangankeahlian untuk bertindak sebagai wirausahawan, dan kerjasama antarkoperasi secara horizontal dan vertikal.

Dampak tidak langsung koperasi terhadap anggota hanya dapat dicapai ,bial dampak langsungnya sudah diraih. Dampak koperasi secara tidak langsung adalah sebagi berikut :

  • Pengembangan kondisi sosial ekonomi sejumlah produsen skala kecil maupun pelanggan.
  • Mengembangkan inovasi pada perusahaan skala kecil, misalnya inovasi teknik dan metode produksi.
  • Memberikan distribusi pendapatan yang lebih seimbang dengan pemberian harga yang wajar antara produsen dengan pelanggan,serta pemberian kesempatan yang sama pada koperasi dan perusahaan kecil.

 

Konsep Koperasi Sosialis

Konsep koperasi sosialis menyatakan bahwa koperasi direncanakan dan dikendalikan oelh pemerintah , dan dibentuk dengan tujuan merasionalkan produksi , untuk menunjang perencanaan nasional. Sebagai alat pelaksana dari perencanaan yang ditetapkan secara sentral,maka koperasi merupakan bagian dari suatu tata administrasi yang menyeluruh, berfungsi sebagai badan yang turut menentukan kebijakan publik,serta merupakan badan pengawasan dan pendidikan. Menurut konsep ini , koperasi tidak berdiri sendiri tetapi merupakan subsistem dari sistem sosialisme untuk mencapai tujuan-tujuan sistem sosialis-komunis.

 

Konsep Koperasi Negara Berkembang

Setelah diuraikan sebelumnya, Munkner hanya membedakan koperasi berdasar konsep barat dan konsep sosialis. Sementara itu didunia ketiga , walaupun masih mengacu  kepada dua konsep tersebut , namun koperasinya sudah berkembang dengan ciri tersendiri yaitu dominasi campur tangan pemerintah dalam pembinaan dan perkembangannya. Campur Tangan ini memang dapat dimaklumi karena apabila masyarakat dengan kemampuan sumber daya manusia dan modalnya yang terbatas dibiarkan dengan inisiatif sendiri untuk membentuk koperasi , maka koperasi tidak akan pernah tumbuh dan berkembang. Sehingga , pengembangan koperasi dinegara berkembang seperti di Indonesia dengan top down approachpada awal pembangunannya dapat diterima , sepanjang polanya selalu disesuaikan dengan perkembangan pembangunan di negara tersebut. Dengan kata lain penerapan pola top down  harus diubah  secara bertahap menjadi bottom up approach.  Hal ini dimaksudkan agar rasa memiliki (sense of belonging) terhadap koperasi oleh anggota semakin tumbuh , sehingga para anggotanya secara sukarela berpatisipasi aktif. Apabila hal ini dapat dikembangkan , maka koperasi benar-benar mengakar dari bawah akan tercipta , tumbuh, dan berkembang.

Adanya campur tangan pemerintah dalam pembinaan dan pengembangan koperasi di indonesia membuat mirip dengan konsep koperasi sosialis. Perbedaannya adalah tujuan koperasi dalam konsep sosialis adalah untuk merasionalkan faktor produksi dari kepemilikan pribadi kepemilikan kolektif, sedangkan koperasi negara berkembang seperti di indonesia , tujuannya adalah meningkatkan kondisi sosial ekonomi anggotanya.

Latar Belakang Timbulnya Aliran Koperasi

Perbedaan aliran dalam koperasi berkaitan erat dengan faktor ideologi dan pandangan hidup (way of life )yang dianut oleh negara dan amsyarakat yang bersangkutan. Secara garis besar ideologi negara-negara didunia ini dapat dikelompokkan menjadi 3 :

Implementasi dari masing-masing ideologi ini melahirkan sistem perekonomian yang berbeda-beda . pada gilirannya , suatu sistem perekonomian tertentu akan saling menjiwai dengan koperasi sebagai subsistemnya. Misalnya : ideologi pancasila dan sistem perekonomian yang termaksud dalam pasal 33 UUD 1945 akan mewarnai peran dan misi koperasi indonesia . sehingga dapat disimpulkan bahwa aliran koperasi dalam suatu negara tidak dapat dipisahkan dari sistem perekonomian yang dianut oelh negara yang bersangkutan.

Keterkaitan ideologi , Sistem Perekonomian dan Aliran Koperasi

Keterkaitan ideologi , sistem perkonomian dan aliran koperasi yang dianut oleh berbagai negara dapat digambarkan sebagai berikut .

Perbedaan ideologi suatu bangsa akan mengakibatkan Perbedaan sistemperekonomiannya dan tentunya aliran koperasi yang dianutpun akan bebeda. Sebaliknya , setiap sistem perekonomian suatu bangsa akan menjiwai ideologi bangsanya dan aliran koperasinya  akan menjiwai sistem perekonomian dan ideologi bangsa tersebut. Hubungan masing-masing ideologi , sistem perekonomian dengan aliran koperasi dapat dilihat sebagai berikut .

Tabel 1-1 Hubungan Ideologi , Sistem Perekonomian dan Aliran Koperasi

Ideologi Sistem perekonomian Aliran koperasi
Liberalisme / kapitalisme Sistem Ekonomi Bebas / liberal Yardstick
Komunisme / sosialisme Sistem Ekonomi Sosialis Sosialis
Tidak termasuk Liberalisme dan sosialisme Sistem Ekonomi Campuran Persemakmuran (commonwealth)

 

Aliran Koperasi

Dengan mengacu pada keterkaitan ideologi dan sistem perekonomian di suatu  negara , maka secara umum  aliran  koperasi  yang  dianut  oleh  pelbagai  negara didunia dapat dikelompokkan berdasarkan  peran  gerakan  koperasidalam  sistem  perekonomian  dan  hubungannnya dengan pemerintah . menurut  Paul  Hubert  Casselman  membaginya menjadi 3 aliran :

  • Aliran Yardstick
  • Aliran Sosialis
  • Aliran Persemakmuran (commonwealth)

 

Aliran Yardstick

Aliran ini pada umumnya dijumpai pada negara-negara yang berideologi kapitalis atau menganut sistem perekonomian liberal. Menurut aliran ini , koperasi dapat menjadi kekuatan untuk mengimbangi , menetralisasikan , dan mengoreksi berbagai keburukan yang ditimbulkan oleh sitem kapitalisme. Walaupun demikian , aliran ini menyadari bahwa organisasi koperasi sebenarnya kurang berperan penting dalam masyarakat , khususnya dalam sistem dan stuktur perekonomiannya.

Hubungan  pemerintah  dengan gerakan koperasi bersifat netral. Hal ini berarti , pemerintah tidak melakukan campur tangan terhadap jatuh bangunnya koperasi ditengah-tengah masyarakat. Pemerintah memperlakukan koperasi dengan swasta secara seimbang dalam pengembangan usaha jadi maju tidaknya koperasi tetap terletak ditangan anggota  koperasi sendiri.

Pengaruh aliran ini cukup kuat, terutama dinegara-negara barat di mana industri berkembang dengan pesat di bawah sistem kapitalisme, seperti Amerika Serikat, Perancis, Swedia, Denmark , Jerman , Belanda dan lain-lain.

 

Aliran Sosialis

Lahirnya aliran ini tidak terlepas dari berbagai keburukaan yang timbulkan oleh kapitalisme. Karena itu , pada abad XIX , pertumbuhan koperasi dinegara-negara barat sangat didukung oleh kaum sosialis. Menurut aliran ini , koperasi dipandang sebagai alat yang paling efektif untuk mencapai kesejahteraan masyarakat, disamping itu menyatukan rakyat lebih mudah melaalui organisasi koperasi.

Akan tetapi dalam perkembangannya , kaum soisalis kurang berhasil memanfaatkan koperasi bagi kepentingan mereka. Kemudian kaum sosialis yang diantaranya berkembang menjadi kaum komunis mengupayakan gerakan koperasi sebagai alat sistem komunis itu sendiri. Koperasi dijadikan sebagai alat pemerintah dalam menjalankan program-programnya. Dalam hal ini otonomi koperasi menjadi hilang. Pengaruh aliran ini banyak dijumpai dinegara-negara Eropa Timur dan Rusia.

Aliran Persemakmuran (commonwealth)

Aliran persemakmuran (commonwealth) memandang koperasi sebagai alat yang efisien dan efektif dalam meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat. Koperasi sebagai wadah ekonomi rakyat berkedudukan strategis dan memegang peranan utama dalam struktur perekonomian masyarakat. Mereka yang menganut aliran ini berpendapat bahwa , untuk mengoptimalkan pemanfaatan potensi rakyat-terutama berskala kecil — akan lebih mudah dilakukan apabila melalui organisasi koperasi. Menurut aliran ini , organisasi ekonomi sistem kapitalis masih tetap dibiarkan berjalan, akan tetapi tidak menjadi sokoguru perekonomian. Koperasi berperan untuk mencapai kemakmuran masyarakat yang adil dan merata dimana koperasi memegang peranan yang utama dalam struktur perekonomian masyarakat.

Hubungan pemerintah dengan gerakan koprasi bersifat “ kemitraan (partnership)” , dimana pemerintah bertanggung jawab dan berupaya agar iklim pertumbuhan koperasi dengan baik. Dengan demikian , pemerintah harus terus berupaya untuk meciptakan iklim yang sehat bagi perkembangan dan pertumbuhan koperasi ditengah-tangah masyarakat . kendati demikian , otonomi koperasi dalam aliran ini tetap dipertahankan .

Secara singkat perbedaan ketiga aliran koperasi tersebut (berdasarkan peranan gerakan koperasi dan hubngannya dengan pemerintah ) dapat ditunjukkan pada tabel 1-2 .

Dalam tulisannya di harian KOMPAS ( 8 Agustus 1984) yang berjudul “ Kemakmuran Masyarakat Berasaskan Koperasi” , E.D. Danamik membagi koperasi menjadi 4 aliran atau schools of  cooperatives berdasarkan peranan dan fungsinya dalam konsetelasi perekonomian negara, yakni :

  • Cooperative Commonwealth School
  • School Of Modified Capitalisme stsu disebut juga School Of Competitive Yardstick
  • The Socialist School
  • Cooperative Sector School

Cooperative Commonwealth School

Aliran ini merupakan cerminan sikap yang menginginkan dan memperjuangkan agar prinsip-prinsip koperasi diberlakukan pada bagian luas kegiatan manusia dan lembaga , sehingga koperasi memberi pengaruh dan kekuatan yang dominan ditengah masyarakat. M.Hatta , wakil presiden pertama R.I., dalam pidatonya pada 23 Agustus 1945 denagn judul “ Indonesia’s Aims and Ideals”, mengatakan bahwa , yang dikehendaki bangsa indonesia adalah suatu kemakmuran masyarakat yang berasaskan koperasi ( what we indonesians want to bring into existence is a cooperative commonwealth).

Tabel 1-2 Perbedaan Aliran Koperasi

Aliran Koperasi Peranan Koperasi Hubungan Dengan Pemerintah
YARDSTICK Koperasi berperan sebagai alat pengukur,penyeimbang , penetral dan pengoreksi dampak negatif yang ditimbulkan oleh sistem ekonomi liberal (kapitalisme). Hubungan gerakan koperasi dengan pemerintah bersifat netral,  dimana tidak campur tangan terhadap jatuh bangunnya organisasi koperasi di masyarakat.
SOSIALIS Koperasi berperan sebagai alata dalam mencapai masyarakat yang sosialis yang bercorak kolektif. Koperasi merupakan alat pemerintah dan menjadi bawahan pemerintah. Dengan demikian , koperasi mempunyai otonomi.
PERSEMAKMURAN Koperasi berperan untuk mencapai kemakmuran masyarakat yang adil dan merata di mana koperasi memegang peranan yang utama dalam struktur perekonomian masyarakat. Hubungan koperasi dengan pemerintah bersifat kemitraan (partnership). Koperasi tetap mempunyai otonomi, dan pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk ikut mengembangkan koperasi ditengah-tengah masyarakat.

 

School of Modified Capitalisme( School Of Competitive Yardstick)

Suatu paham yang menganggap koeprasi sebagai suatu bentuk kapitalisme , namun memiliki suatu perangkat peraturan yang menuju pada pengurangan dampak  negatif dari kapitalis. Disini koperasi harus mampu bersaing dipasar.

The Socialist School

Suatu paham yang menganggap koperasi sebagai bagaian dari sistem sosialis

Cooperative Sector School

Paham yang menganggap filsafat koperasi sebagai sesuatu yang berbeda dari kapitalisme maupun sosialisme , dan karenanya berada diantara kapitalis dengan sosialis.

 

SEJARAH PERKEMBANGAN KOPERASI

Sejarah perkembangan koperasi di dunia maupun di Indonesia Sejarah perkembangan koperasi di dunia Gerakan koperasi digagas oleh Robert Owen ( 1771-1858), yang diterapkan pertama kali pada usaha permintaan kapas di New Lanark, Skotlandia . Gerakan koperasi ini dikembangkan lebih lanjut oleh William King (1786-1865) dengan mendirikan toko koperasi di Brrighton, Inggris. Pada 1 Mei 1828, King menerbitkan publikasi bulanan yang bernama The Cooperator, yang berisi berbagai gagasan dan saran-saran praktis tentang mengelola toko dengan menggunakan prinsip koperasi . Koperasi pun berkembang di negara-negara lainnya. Di Jerman, juga berdiri koperasi yang menggunakan prinsip-prinsip yang sama dengan koperasi buatan Inggris. Koperasi-koperasi di Inggris didirikan oleh Charles Foirer, Raffeinsen, dan Schulze Delitch. Di Perancis, Louis Blanc mendirikan koperasi produksi yang mengutamakan kualitas barang. Di Denmark Pastor Christiansone mendirikan koperasi pertanian. Pada berjalannya waktu, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi pada pertengahan abad ke-18 telah mengubah wajah dunia. Berbagai penemuan di bidang teknologi ( revolusi industri ) melahirkan tata dunia ekonomi baru. Tatanan dunia ekonomi menjajdi terpusat pada keuntungan perseorangan, yaitu kaum pemilik modal ( kapitalisme ). Jadi timbullah persaingan bebas yang tidak terbatas karena adanya kaum kapitalis atau pemilik modal yang memanfaatkan penemuan baru tersebut dengan sebaik-baiknya untuk memperkaya dirinya dan memperkuat kedudukan ekonominya. Sehingga menimbulkan kemelaratan dan kemiskinan bagi masyarakat ekonomi lemah. Dalam kemiskinan dan kemelaratan ini, muncullah rasa kesadaran masyarakat untuk memperbaiki nasibnya sendiri dengan mendirikan koperasi. Pada tahun 1844 lahirlah koperasi pertama di Inggris yang terkenal dengan nama Koperasi Rochdale di bawah pimpinan Charles Howart. Di Jerman, Frederich Willhelm Raiffeisen dan Hermann Schulze memelopori Koperasi Simpan Pinjam. Di Perancis, muncul tokoh-tokoh kperasi seperti Charles Fourier, Louis Blance, dan Ferdinand Lassalle.

Sejarah perkembangan koperasi di Indonesia Koperasi diperkenalkan di Indonesia oleh Raden Arta Wiriaatmadja. Seorang patih dari Purwokerto, Jawa Tengah pada tahun 1896. Bekerja sama dengan E Sieburg, R. Arta Wiraatmadja mendirikan koperasi kredit sistem Riffeisen. Gerakan koperasi semakin meluas bersamaan dengan munculnya pergerakan nasional menentang penjajahan. Berdirinya Boedi Oetomo, pada tahun 1908 mencoba memajukan koperasi rumah tangga ( koperasi konsumsi ). Serikat Islam pada tahun 1913 membantu memajukan koperasi dengan memberikan bantuan berupa bantuan modal dan mendirikan toko koperasi. Lalu, pada tahun 1927, usaha koperasi dilanjutkan oleh Indonesische Studie Club yang kemudian menjadi Persatuan Bangsa Indonesia ( PBI ) di Surabaya. Partai Nasional Indonesia ( PNI ) di dalam kongresnya di Jakarta berusaha menggelorakan semangat operasi sehingga kongres ini sering juga disebut “ kongres koperasi ”. Tujuannya untuk membantu para anggotanya supaya tidak terjerat dengan rentenir. Pada jaman penjajahan Jepang koperasi Indonesia dijadikan alat pertahanandengan nama kumiai. Fungsi koperasi menjadirusak dan banyak yang membubarkan diri. Setelah Indonesia merdeka semangat mendirikan koperasi bangkit kembali. Pemerintah

mendukung penuh atas pendirian koperasi, khususnya melalui UUD 1945, pasal 33 ayat 1, pada tanggal 12 Juli 1947 diadakan kongres pertama di Tasikmalaya, Jawa Barat. Kongres Koperasi I menghasilkan beberapa keputusan penting, yang diantaranya : Mendirikan sentral Organisasi Koperasi Rakyat indonesia ( SOKRI ), Menetapkan gotong royong sebagai asas  koperasi, dan

Menetapkan pada tanggal 12 Juli sebagai hari Koperasi. Tetapi, akibat tekanan dari berbagai pihak  misalnya Agresi Belanda, keputusan  Kongres Koperasi I belum dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Namun, pada tanggal 12 Juli 1953, diadakanlah Kongres Koperasi II di Bandung, yang antara lain mengambil keputusan sebagai berikut : Membentuk Dewan Koperasi Indonesia ( Dekopin ) sebagai pengganti  SOKRI, Menetapkan pendidikan  koperasi sebagai

salah satu  mata pelajaran di sekolah, Mengangkat Moh. Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia, dan Segera akan dibuat undang-undang koperasi yang baru. Pada tanggal 12 Juli sebagai hari koperasi san Drs. Moh. Hatta sebagai Bapak Koperasi. . Di Indonesia pun koperasi ini lahir sebagai usaha memperbaiki ekonomi masyarakat yang ditindas oleh penjajah pada masa itu.

  1. Sejarah Perkembangan Koperasi di Indonesia

Sejarah singkat gerakan koperasi bermula pada abad ke-20 yang pada umumnya merupakan hasil dari usaha yang tidak spontan dan tidak dilakukan oleh orang-orang yang sangat kaya. Koperasi tumbuh dari kalangan rakyat, ketika penderitaan dalam lapangan ekonomi dan sosial yang ditimbulkan oleh sistem kapitalisme semakin memuncak. Beberapa orang yang penghidupannya sederhana dengan kemampuan ekonomi terbatas, terdorong oleh penderitaan dan beban ekonomi yang sama, secara spontan mempersatukan diri untuk menolong dirinya sendiri dan manusia

sesamanya. Di Indonesia pada 1895 di Leuwiling, ide-ide perkoperasian diperkenalkan pertama kali oleh Patih di Purwokerto, Jawa Tengah, R. Aria Wiraatmadja mendirikan Bank Simpan Pinjam untuk menulong teman sejawatan pada pegawai negeri pribumi.. Pada 1920 diadakan Cooperative Commissie yang diketuai oleh Dr. JH. Boeke sebagai Adviser Voor Volks credietzwezen diberi tugas untuk menyelidiki apakah koperasi bermanfaat di Indonesia.

Pada 1965 pemerintah mengeluarkan Undang-undang No. 14 th dimana perinsip NASAKOM di terapkan di koperasi. Tahun ini juga dilaksanakan munaskop II di Jakarta. Organisasi perekonomian rakyat terutama koperasi sangat perlu diperbaiki. Para pengusaha dan petani ekonomi lemah sering kali menjadi hisapan kaum tengkulak dan lintah darat. Cara membantu mereka adalah mendirikan koperasi di kalangan mereka. Dengan demikian pemerintah dapat menyalurkan bantuan berupa kredit melalui koperasi tersebut. Untuk menanamkan pengertian dan fungsikoperasi di kalangan masyarakatdiadakan penerangan dan pendidikan kader-kader koperasi.

Komunikasi yang dipilih dari segi binis

Komunikasi apa yang  kalian pilih, sebutkan alasannya dari segi bisnis!

Saya memilih komunikasi gabungan Verbal dan Non Verbal

Alasannya: Pertama, karena komunikasi verbal merupakan Penyampaian pesan lewat tulisan maupun lisan yang tentu memiliki suatu harapan bahwa seseorang akan dapat membaca atau mendengar apa yang akan dikatakan. Dari sini kita bisa melihat bagaimana sesorang tersebut apakah kredibel dan berpotensi menjadi seorang pemimpin dilihat dari gaya bahasa dan penyampaiannya.

Kedua, Komunikasi nonverbal juga mempunyai peranan yang penting dalam dunia bisnis. Ia dapat membantu menentukan kredibilitas dan potensi kepemimpinan seseorang. Jika seseorang dapat belajar mengelola kesan yang telah dibuat dengan bahasa isyarat, karakteristik atau ekspresi wajah, suara dan penampilan, maka seseorang akan dapat melakukan komunikasi dengan baik. Dengan kata lain, seorang manajer (pemimpin) sekaligus harus dapat menjadi komunikator yang baik. Ia harus tahu bagaimana menyampaikan pesan-pesan bisnisnya kepada para bawahannya, pada saat kapan suatu pesan-pesan bisnis itu harus disampaikan, dan kepada siapa pesan-pesan bisnis itu harus disampaikan

Lebih lanjut, jika seseorang dapat belajar membaca pesan-pesan nonverbal yang disampaikan orang lain, maka ia akan dapat menafsirkan maksud maupun sikap mereka secara lebih akurat dan lebih tepat. Dan komunikasi nonverbal juga lebih jujur dalam penyampainnya, karena penyampaiannya secara spontan.

 

Contoh Komunikasi Verbal, Non Verbal, dan Gabungan

 

Contoh Komunikasi Verbal:

  1. Berbicara dengan seseorang atau kelompok orang
  2. Mendengarkan radio
  3. Membaca buku, koram, majalah, novel, dll
  4. Menulis surat lamaran, surat perjanjian jual beli, brosur, dll
  5. Berpidato di hadapan orang banyak

 

Contoh Komunikasi Non Verbal:

  1. Sentuhan
  2. Gerakan tubuh
  3. Vokalik
  4. Lingkungan
  5. Kronemik

 

Contoh Komunikasi gabungan dari Verbal dan Non Verbal:

  1. Ketika seseorang mengatakn menolak sesuatu, dia tidak hanya mengatakan dengan mengucapkan kata “tidak” namun juga disertai dengan “gelengan kepala” atau “jari telunjuk yang bergerak ke kiri dan ke kanan”
  2. Pada saat akhir pertemuan, seseorang yang berpamitan tidak hanya mengucapkan salam perpisahan namun juga melambaikan tangan
  3. Ketika orang marah dia tidak hanya mengucapkan kata-kata kekesalan namun juga menggebrak meja dengan nada suara yang tinggi
  4. Dalam suatu pertemuan dengan, pada saat bertemu dengan teman lamaseseoran tidak hanya mengucapkan “hai” namun juga “mengulurkan tangan untuk berslaaman”
  5. Ketika seseorang memenangkan suatu pertandingan, selain dia mengucapkan “hore aku menang”dia juga melompat dengan menunjukkan ekspresi wajah kegirangan

Komunikasi dan Komunikasi Bisnis

PENGERTIAN KOMUNIKASI BISNIS

Istilah komunikasi sesungguhnya berpangkal pada perkataan latin Communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Komunikasi juga memiliki akar kata berbahasa latin Communicoyang artinya membagi.

Everett M. Rogers, mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi terhadap satu sama lain, yang pada gilirannya akan tiba kepada saling pengertian.

 

BENTUK DASAR KOMUNIKASI

Bentuk dasar komunikasi ada dua, yaitu komunikasi nonverbal dan komunikasi verbal.

 

  1. Komunikasi Nonverbal

 

Komunikasi nonverbal adalah kumpulan isyarat, gerak tubuh, intonasi suara, sikap, dan sebagainya, yang memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi tanpa kata-kata (Bovee dan Thill, 2013:4). Menurut Mark Knap, fungsi komunikasi nonverbal adalah :

  1. Meyakinkan apa yang diucapkan
  2. Menunjukkan perasaan atau emosi yang tidak bisa diutarakan dengan kata-kata
  3. Menunjukkan jati diri sehingga orang lain bisa mengenalnya
  4. Menambah atau melengkapi ucapan-ucapan yang dirasa belum sempurna

Dari berbagai studi yang pernah dilakukan, komunikasi non verbal dapat dikelompokkan dalam beberapa bentuk :

  1. Kinesics

Ialah komunikasi non verbal yang ditunjukkan dengan gerakan tubuh. Gerakan tubuh dibagi dalam lima kelompok yaitu :

  1. Emblems : isyarat yang memiliki arti langsung pada simbol yang dibuat oleh gerakan badan
  2. Illustrators : gerakan badan untuk menjelaskan sesuatu
  3. Affect display : isyarat yang terjadi karena dorongan emosional
  4. Regulators : gerakan tubuh yang terjadi di daerah kepala
  5. Adaptory : gerakan badan yang dilakukan sebagai tanda kejengkelan
  6. Gerakan mata

Gerakan mata dapat mencerminkan isi hati seseorang.

  1. Sentuhan

Ialah isyarat yang dilambangkan dengan sentuhan badan.

  1. Paralanguage

Ialah isyarat yang ditimbulkan dari tekanan atau irama suara sehingga penerima dapat memahami sesuatu di balik apa yang diucapkannya.

  1. Diam

Diam juga merupakan suatu komunikasi nonverbal yang memiliki arti. Sikap diam sangat sulit diterka dan dapat menimbulkan keraguan.

  1. Postur tubuh

Manusia lahir dengan berbagai bentuk tubuh. Masing-masing bentuk tubuh dapat menggambarkan karakter orang yang bersangkutan.

  1. Warna

Warna dapat memberi arti terhadap suatu objek.

  1. Bunyi

Jika paralanguage dimaksudkan sebagai tekanan suara dari mulut, maka bunyi yang dimaksudkan di sini adalah suara yang dikeluarkan dari berbagai benda.

  1. Bau

Bau juga merupakan bentuk komunikasi nonverbal. Bau bisa dipergunakan untuk melambangkan status.

 

 

 

 

 

  1. Komunikasi Verbal

 

Komunikasi verbal merupakan suatu bentuk komunikasi di mana pesan disampaikan secara lisan atau tertulis menggunakan suatu bahasa. Berdasarkan aktif atau pasifnya peserta komunikasi, bentuk komunikasi verbal dibedakan menjadi dua, yakni berbicara dan menulis, serta mendengarkan dan membaca.

 

FUNGSI DAN BENTUK KOMUNIKASI ORGANISASI

 

Pada dasarnya komunikasi di dalam organisasi, terbagi 3 bentuk:

  1. Komunikasi vertikal

Bentuk komunikasi ini merupakan bentuk komunikasi yang terjadi dari atas ke bawah dan sebaliknya. Artinya komunikasi yang disampaikan pimpinan kepada bawahan, dan dari bawahan kepada pimpinan secara timbal balik.

 

  1. Komunikasi Horisontal

Bentuk komunikasi secara mendatar, adalah suatu bentuk komunikasi yang terjadi antara sesama karyawan yang sering kali berlangsung tidak formal. Fungsi komunikasi horisontal digunakan oleh dua pihak yang mempunyai level yang sama.

 

  1. Komunikasi diagonal

Bentuk komunikasi ini sering disebut juga komunikasi silang. Berlangsung dari seseorang kepada orang lain dalam posisi yang berbeda. Dalam arti pihak yang satu tidak berada pada jalur struktur yang lain. Fungsi komunikasi diagonal digunakan oleh dua pihak yang mempunyai level berbeda tetapi tidak mempunyai wewenang langsung kepada pihak lain.

 

Fungsi komunikasi dalam organisasi

 

  1. Fungsi Informatif

Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi. Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti.

  1. Fungsi Regulatif

Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. Terdapat dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif, yaitu:

  1.   Berkaitan dengan orang-orang yang berada dalam tataran manajemen, yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang disampaikan. Juga memberi perintah atau intruksi supaya perintah-perintahnya dilaksanakan sebagaimana semestinya.
  2. Berkaitan dengan pesan. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya bawahan membutuhkan kepastian peraturan pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan.
  3. Fungsi Persuasif

Banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah sebab pekerjaan yang dilakukan secara suka rela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.

  1. Fungsi Integratif

Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada dua saluran komunikasi yang dapat mewujudkan hal tersebut, yaitu:

  1. Saluruan komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (buletin, newsletter) dan laporan kemajuan organisasi.
  2. Saluran komunikasi informal seperti perbincangan antar pribadi, misalnya; selama masa istirahat kerja. Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap organisasi.

 

 PROSES KOMUNIKASI

Proses komunikasi terdiri dari lima tahap kegiatan, yakni :

 

  1. Pengirim memiliki ide/gagasan

Komunikasi diawali dengan adanya ide/gagasan dalam pikiran seseorang dan kemudian ingin menyampaikannya kepada orang lain

  1. Ide diubah menjadi pesan

Ide/gagasan yang ada dalam pikiran pengirim tidak mudah dimengerti oleh orang lain. Agar dapat dimengerti atau diterima dengan baik, ide/gagasan yang ada dalam pikiran diubah menjadi pesan.

  1. Pemindahan pesan

Setelah ide/gagasan diubah menjadi pesan, tahap selanjutnya adalah memindahkan pesan kepada penerima melalui berbagai bentuk komunikasi dan media komunikasi.

  1. Penerima menerima pesan

Penerima mengartikan atau menginterpretasikan pesan yang diterima

  1. Penerima pesan bereaksi dan mengirimkan umpan balik

Sebagai tanggapan atas pesan yang diterima, penerima akan memberi sinyal. Umpan  balik adalah tanggapan dari penerima pesan dan merupakan elemen kunci dalam rantai komunikasi.

 

 

 

 

 

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF DALAM PEKERJAAN

Komunikasi akan efektif apabila terjadi pemahaman yang sama dan merangsang pihak lain untuk berfikir atau melakukan sesuatu. Sehubungan dengan komunikasi yang efektif, komunikasi dibedakan menjadi dua, yakni komunikasi individu dan komunikasi massa.

Dalam komunikasi individu, suatu komunikasi dikatakan efektif apabila komunikan mampu memahami pesan sebagaimana yang dimaksud oleh pengirim atau komunikator. Sementara dalam komunikasi massa, komunikasi dikatakan efektif apabila mampu menjangkau komunikan secara lebih luas.

 

HAMBATAN KOMUNIKASI

Agar dapat saling memahami, komunikator dan komunikan harus memiliki pengertian yang sama mengenai kata, gerakan badan, nada suara, dan simbol-simbol lainnya. Hambatan komunikasi antar manusia bisa berupa :

  1. Perbedaan persepsi bahasa
  2. Pendengaran yang buruk
  3. Gangguan emosional
  4. Perbedaan budaya
  5. Gangguan fisik

 

Hambatan komunikasi dalam organisasi :

  1. Kelebihan beban informasi dan pesan yang bersaing
  2. Penyaringan yang tidak tepat
  3. Iklim komunikasi tertutup atau tidak memadai

 

 

 

CARA MENGATASI HAMBATAN DAN MEMPERBAIKI KOMUNIKASI

Cara mengatasi hambatan dan memperbaiki komunikasi agar menjadi efektif adalah :

1.Memelihara iklim komunikasi terbuka

2.Bertekat memgang teguh etika berkomunikasi

3.Memahami kesulitan komunikasi antarbudaya

4.Menggunakan pendekatan berkomunikasi yang berpusat pada penerima

5.Menggunakan teknologi secara bijaksana dan bertanggung jawab untuk memperoleh dan membagi informasi

6.Menciptakan dan memproses pesan secara efektif dan efisien.

 

ETIKA DALAM BERKOMUNIKASI

Dalam setiap pembicaraan yang kita lakukan kepada lawan bicara kita, kita harus memperhatikan beberapa hal atau etika berkomunikasi untuk menjaga perasaan, kepercayaan dan harga diri seseorang terutama pada dunia bisnis atau kerja, yaitu antara lain:

  1. Berbicara dengan suara yang jelas, dalam arti suara tidak kecil maupun tidak terlalu kencang.
  2. Tidak berbicara terlalu cepat maupun terlalu lambat.
  3. Saat berbicara dengan lawan bicara maupun saat mendengarkan lawan bicara, mata kita harus saling melihat, sehingga tidak terkesan malu ataupun tidak mendengarkan lawan bicara.
  4. Berbicara seperlunya, tidak panjang lebar tanpa arti yang jelas ataupun berputar-putar (berbelit-belit)
  5. Memberikan kesempatan kepada lawan bicara untuk berbicara, sehingga tidak terkesan mendominasi berbicara.
  6. Jangan menyela atau memutus pembicaraan lawan bicara apabila lawan bicara kita belum selesai berbicara, karena itu akan membuat lawan bicara kita tiak senang dan tidak dihargai.
  7. Dalam berkomunikasi diharapkan menjaga emosi kita, yaitu jangan sampai terbawa emosi sehingga marah-marah kepada lawan bicara.
  8. Tidak tertawa secara berlebihan dan terus menerus.
  9. Sebaiknya tidak menguap saat lawan bicara sedang berbicara, karena lawan bicara akan merasa kita bosan dengan pembicaraannya.

10.Tidak mengerjakan sesuatu saat lawan bicara sedang berbicara (misalnya sambil menulis, mengetik, dan lain sebagainya).

11.Menghargai pendapat, masukan atau kritik dari lawan bicara. Artinya tidak langsung membantah.

 

KEWIRAUSAHAAN

  1. Definisi Wirausaha

Kata wirausaha merupakan gabungan dua kata yang menjadi satu yaitu kata wira dan usaha. Wira artinya pahlawan, laki-laki, sifat jantan, perwira. Usaha artinya perbuatan, prakarsa, ikhtiar, daya upaya atau kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai suatu maksud. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu.

Wirausaha secara umum adalah orang yang menjalankan usaha atau perusahaan dengan kemungkinan untung atau rugi. Oleh karena itu wirausaha perlu memiliki kesiapan mental, baik untuk menghadapi keadaan merugi maupun untung besar

  1. Tipe-Tipe Wirausaha
    1. Wirausaha yang memiliki inisiatif.
    2. Wirausaha yang menggorganisir mekanis sosial dan ekonomi untuk menghasilkan sesuatu.
    3. Yang menerima resiko dan kegagalan.
  1. Model Proses Kewirausahaan

Model proses perintisan dan pengembangan kewirausahaan ini di gambarkan oleh Bygrave menjadi urutan langkah-langkah berikut ini.

  1. Innovation (Inovasi). Faktor personal yang mendorong inovasi adalah:
    1. Keinginan berprestasi
    2. Adanya sifat penasaran
    3. Factor pendidikan dan pengalaman
  1. Triggering Event (pemicu). Beberapa faktor personal yang mendorong pemicu artinya yang memicu atau memaksa seseorang untuk terjun kedunia bisnis adalah :
    1. Adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang sekarang
    2. Adanya pemutusan hubungan kerja (PHK)
  1. Keberanian menanggung resiko
  1. Implementasi (pelaksanaan). Beberapa faktor personal yang mendorong pelaksanaan dari sebuah binis adalah sebagai berikut :
  2. Siap mental secara total
  3. Adanya komitmen yang tinggi terhadap bisnis
  4. Adanya visi, pandangan yang jauh ke depan guna mencapai keberhasilan.
  1. Growth ( Proses Pertumbuhan )
  2. Adanya tim yang kompak dalam menjalankan usaha sehingga semua rencana dan pelaksanaan operasional berjalan produktif
  3. Adanya strategi yang mantap sebagai produk dari tim yang kompak.

Adanya produk yang di banggakan, atau keitimewaan yang dimiliki misalnya kualitas makanan, lokasi usaha, manajemen, personalia dsb.

  1. Profil Sebuah Wirausaha     

       I. G.N Anom (Pemilik Outlet Krisna)

Bila Anda ke Bali, satu diantara sentra penjualan oleh-oleh yang sangatlah popular disana yaitu Krisna. Namun tahukah Anda bahwasanya yang memiliki toko yang senantiasa ramai itu yaitu seseorang pria yang pendidikannya cuma SMP? Ya! I. G. N. Anom namanya, atau mungkin lebih akrab di panggil Ajik Anom. Lini usaha Krisna sekarang ini bahkan juga telah merambah ke bidang lain, yakni rumah makan, property, spa, sampai penyewaan mobil elegan. Anom yaitu perantau di Denpasar. Aslinya dari Singaraja. Dia merantau karena orangtua tidak dapat membiayai sekolahnya. Anom bekerja serabutan di Denpasar, sebatas untuk makan. Dimulai dari tukang bersihkan mobil hingga buruh konfeksi. Makin lama, dia berhasil jadi yang memiliki usaha tekstil serta pada akhirnya membangun toko oleh-oleh Krisna. Rencananya simpel. Pusat oleh-oleh didirikan di dekat pusat kesenian. Setiap toko mesti mempunyai parkir yang luas agar pelanggan senang. Inspirasi karyawan tidak dinafikan hingga mereka kerasan bekerja disana. Keseluruhan, Anom telah mempunyai 1. 500 karyawan di belasan outlet Krisna.

Permasalahan Sosial yang Aktual di Indonesi(Minuman keras)

 

MAKALAH PERMASALAHAN  SOSIAL YANG  AKTUAL
( MINUM  MINUMAN  KERAS )

 

BAB  I

PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk monodualis yaitu makhluk yang terdiri dari beberapa kodrat tetapi tetap merupakan satu kesatuan, terdiri dari susunan kodrat yaitu jiwa dan raga, sifat kodrat manusia yaitu sebagai makhluk individu dan makhluk sosial, serta kedudukan kodratnya sebagai makhluk Tuhan dan makhluk yang berdiri sendiri.. Dalam kaitannya dengan materi yang kita pelajari, maka sifat kodrat manusialah yang akan dibahas lebih lanjut yaitu, manusia sebagai makhluk individu dan sekaligus sebagai makhluk sosial. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial karena manusia itu hidup di tengah-tengah manusia lain atau hidup dalam suatu komunitas yang disebut masyarakat. Dalam kehidupannya di tengah-tengah masyarakat, di situ ada prinsip saling ketergantungan antara individu yang satu dengan individu yang lain. Setiap individu berkepentingan dengan individu-individu lain dalam kelompoknya sendiri maupun di luar kelompoknya. Dalam kehidupan sehari-hari rasa berkepentingan itu tersalurkan melalui proses sosialisasi dan interaksi sosial. Proses sosialisasi merupakan suatu proses pembelajaran sejak anak itu masih kecil dengan tujuan untuk membentuk kepribadiannya. Interaksi sosial terjadi ketika anak itu mulai bergaul dengan orang lain baik dalam lingkungan keluarganya sendiri maupun dengan orang lain atau masyarakat di luar lingkungan keluarga.

Tuntutan hidup saat ini sudah sedemikian tingginya. Waktu 24 jam dianggap kurang untuk mengembangkan bisnis dan usaha. Hasilnya, tidak ada waktu tersisa untuk mengamati fenomena sosial kemasyarakatan yang terjadi. Rasanya wajar untuk merasa kasihan kepada golongan masyarakat seperti ini. Dinamika masyarakat dan isu sosial berkembang sangat cepat. Bila terlalu sibuk mengurusi pekerjaan, kita bisa ketinggalan berita! Hampir semua masalah sosial dipotret. Mulai dari kenakalan remaja , kelakuan para pejabat yang korupsi, rendahnya kepedulian pada anak yatim, sampai budaya gengsi yang makin lama makin terlalu. Semua diceritakan dalam diksi yang sesederhana mungkin. Remeh tapi dalam. Singkat, tapi bermakna.

Minuman keras telah menjadi masalah dunia. Baik di Afrika, Amerika Latin, Amerika Utara, Eropa, Asia, Australia maupun di mana saja manusia hidup, bahkan di antara suku-suku bangsa primitif di pulau- pulau terpencil pun kecanduan alkohol telah menjadi salah satu persoalan hidup manusia yang utama. Kecanduan minum-minuman keras menghancurkan kehidupan keluarga, pekerjaan, merusak tubuh, dan menjadi sebab utama dari segala macam perbuatan kriminal. Sedikit sekali tempat di bumi ini yang terbebas dari pengaruh yang merusak ini.

Sebenarnya, hampir setiap orang dapat menjadi orang yang hidupnya bergantung (dependent) kepada obat-obatan, khususnya alkohol. Kecanduan biasanya terjadi jikalau orang yang bersangkutan terus- menerus membiasakan minum-minuman keras dalam takaran yang tinggi. Tetapi mengapa ada jutaan umat manusia yang minum-minuman keras dalam acara-acara sosial tetapi tidak menjadi kecanduan, sedangkan yang lain kira-kira 10% dari semua peminum terjebak menjadi pecandu? Ratusan ahli telah mencoba menjawab pertanyaan tersebut. Seorang peminum tidak mampu mengendalikan keinginannya akan minuman keras, dan sebagai akibatnya ia mengkonsumsi dengan berlebihan. Ini akan memperparah masalah-masalah seputar kehidupannya juga sifat kepribadiannya. Dalam Usahanya untuk menutupi kekurangannya, ia cenderung untuk bertindak over akting. Dia membutuhkan minum untuk dapat mulai bekerja pada pagi hari, juga di tempat kerjanya ia akan minum. Setiap saat ia akan terbelenggu oleh nafsu yang tak terkendali untuk minum.  Sekali seorang pemabuk telah berhenti minum minuman keras, ia selamanya tidak boleh lagi mencicipinya walaupun sedikit. Bagi orang awam hal ini dianggap sebagai tindakan yang ekstrim. Tapi dalam banyak kasus-kasus telah terbukti bahwa seorang pemabuk tidak dapat minum minuman keras lagi, tanpa jatuh lagi menjadi pemabuk. Karena itu konselor harus mempunyai tujuan akhir untuk menolong pemabuk itu memiliki tekad kuat untuk menolak minum minuman keras sama sekali dan menjadikannya juga gaya hidupnya. Pada umumnya seorang pemabuk telah merasa bersalah karena itu janganlah menuduh atau memalukannya. Dia sadar sadar mengapa berhenti minum, tapi dia tidak tahu bagaimana caranya. Jangan menuduhnya, tapi doronglah agar dia mau menerima pemulihan dengan Allah.

Dari uraian diatas maka penulis berasumsi untuk membuat makalah yang berjudul “ Permasalahan Sosial yang Aktual di Indonesia( Minuman Keras )”.

 

  1. Rumusan Masalah

Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam proses penyusunan makalah ini adalah “Pengertian Permasalah Sosial , Masalah-masalah Sosial di LingkunganSekitar , Akibat dan Bahaya Minuman Keras , Alasan dan enyebab Seseorang Minum Minuman Keras , Solusi untuk Menghadapi Maraknya Minuman Keras”.

Untuk memberikan kejelasan makna serta menghindari meluasnya pembahasan, maka dalam makalah ini masalahnya dibatasi pada :

  1. Pengertian Permasalah Sosial
  2. Masalah-masalah Sosial di Lingkungan Sekitar
  3. Akibat dan Bahaya Minuman Keras
  4. Alasan dan Penyebab Seseorang Minum Minuman Keras
  5. Solusi untuk Menghadapi Maraknya Minuman Keras
  6. Tujuan Penulisan

Pada dasarnya tujuan penulisan makalah ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu tujuan umum dan khusus. Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Agama. Adapun tujuan khusus dari penyusunan makalah ini adalah :

  1. Untuk mengetahui Pengertian Permasalah Sosial
  2. Untuk mengetahui Masalah-masalah Sosial di LingkunganSekitar
  3. Untuk mengetahui Akibat Dan Bahaya Minuman Keras
  4. Untuk mengetahui Alasan Dan Penyebab Seseorang Minum Minuman Keras
  5. Untuk mengetahui Solusi Untuk Menghadapi Maraknya Minuman Keras
  6. Metode Penulisan

Dalam proses penyusunan makalah ini menggunakan motede heuristic. Metode yaitu proses pencarian dan pengumpulan sumber-sumber dalam melakukan kegiatan penelitian. Metode ini dipilih karena pada hakekatnya sesuai dengan kegiatan penyusunan dan penulisan yang hendak dilakukan. Selain itu, penyusunan juga menggunakan studi literatur sebagai teknik pendekatan dalam proses penyusunannya.

  1. Sestimatika Penulisan

Sistematika penyusunan makalah ini dibagi menjadi tiga bagian utama, yang selanjutnya dijabarkan sebagai berikut :

Bagaian kesatu adalah pendahuluan. Dalam bagian ini penyusun memeparkan beberapa Pokok permasalahan awal yang berhubungan erat dengan permasalah utama. Pada bagian pendahuluan ini di paparkan tentang latar belakang masalah batasan, dan rumusan masalah, tujuan penulisan makalah, metode penulisan dan sistematika penulisan makalah.
Bagian Kedua yaitu pembahasan. Pada bagian ini merupakan bagaian utama yang hendak dikaji dalam proses penyusunan makalah. Penyususn berusaha untuk mendeskripsikan berbagai temuan yang berhasil ditemukan dari hasil pencarian sumber/bahan.
Bagian ketiga yaitu Kesimpulan. Pada Kesempatan ini penyusun berusaha untuk mengemukakan terhadap semua permasalahan-permasalahan yang dikemukakan oleh penyusun dalam perumusan masalah.

 

 

 

BAB  II

PEMBAHASAN

  1. Pengertian Permasalah Sosial

Dalam kehidupannya di tengah-tengah masyarakat, manusia harus mengemban nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku sebagai penuntun atau pedoman dalam kehidupannya. Oleh karena itu berbicara mengenai nilai berarti kita berbicara tentang hal-hal yang ideal atau das sollen yaitu sesuatu yang seharusnya, bukan das sein atau sesuatu yang senyatanya terjadi. Namun dalam kenyataannya ada orang atau sekelompok orang yang dengan sengaja dan sadar melakukan hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Kenyataan-kenyataan seperti inilah yang akan menimbulkan kesenjangan dan pada akhirnya akan menimbulkan masalah-masalah dalam masyarakat. Apabila masalah-masalah itu menjadi berlarut-larut, maka gejala atau kenyataan itu akan menjadi masalah sosial. Jadi yang dimaksud dengan masalah sosial adalah kesenjangan antara das sollen yaitu sesuatu yang seharusnya ada dengan dassein yaitu sesuatu yang senyatanya terjadi.

  1.   Masalah-masalah Sosial di LingkunganSekitar

Masalah-masalah sosial akan diklasifikasikan ke dalam tiga aspek, yaitu masalah sosial dalam lingkup lokal, masalah sosial dalam lingkup nasional, dan masalah sosial dalam lingkup internasional. Agar pemahaman anda lebih jelas, silahkan menyimak penjelasan-penjelasan berikut ini. Masalah-masalah sosial dalam lingkup lokal adalah masalah-masalah yang dialami oleh seseorang maupun sekelompok orang dalam interaksinya dengan orang lain atau masyarakat. Masalah-masalah sosial ini dapat berupa, kemiskinan, kejahatan atau kriminalitas, kenakalan remaja, masalah keluarga, pengangguran, pelanggaran terhadap norma-norma masyarakat, dan sebagainya. Adapun yang dimaksud dengan masalah-masalah sosial dalam lingkup nasional adalah masalah-masalah sosial yang dialami oleh sekelompok orang atau masyarakat dalam suatu wilayah tertentu. Namun akibatnya akan
dirasakan oleh seluruh bangsa dalam suatu wilayah negara. Sebagai contoh, masalah kemiskinan, pengangguran, kependudukan, lingkungan, konflik sosial yang akan berakibat pada perpecahan bangsa atau disintegrasi bangsa. Masalah-masalah sosial dalam lingkup internasional adalah masalah-masalah sosial yang terjadi dalam suatu wilayah negara, namun akibatnya akan dirasakan oleh negara-negara lain. Jadi bukan hanya negara yang bersangkuan saja yang akan merasakan akibatnya, tapi juga akan berdampak lebih luas sampai ke negara-negara lain. Masalah-masalah sosial dalam lingkup internasional ini misalnya, masalah lingkungan, terorisme, dan sebagainya. Apabila kita cermati lebih jauh, maka sebetulnya antara masalah sosial yang satu dengan masalah sosial yang lain itu saling berkaitan, karena dari masalah yang satu bisa menimbulkan masalah yang lain. Selain itu antara masalah sosial dalam lingkup lokal, nasional, dan internasional pun juga saling berkaitan. Artinya, masalah sosial dalam lingkup lokal bisa menjadi masalah nasional, dan masalah sosial dalam lingkup nasional pada suatu saat bisa menjadi masalah sosial dalam lingkup internasional.

Ada beberapa pendekatan yang digunakan untuk memecahkan masalah-masalah sosial yang terjadi dalam masyarakat, yaitu:

  1. pendekatan ekologi
  2. pendekatan sistem
  3. pendekatan interdisipliner / multidisipliner
  4. Akibat dan Bahaya Minuman Keras

Seorang yang minum minuman beralkohol akan sering buang air kecil sehingga menimbulkan rasa haus. Orang ini akan mengatasi rasa hausnya dengan minum minuman beralkohol lagi. Alkohol hanya mengandung energi, tetapi tidak mengandung zat gizi lain.

Kebiasaan minum minuman beralkohol dapat mengakibatkan:

  1. Terhambatnya proses penyerapan zat gizi,
  2. Hilangnya zat-zat gizi yang penting, meskipun orang tersebut mengkonsumsi makanan bergizi dalam jumlah yang cukup
  3. Kurang gizi,
  4. Penyakit gangguan hati,
  5. Kerusakan saraf otak dan jaringan,
  6. Di samping itu, minum minuman beralkohol dapat menyebabkan ketagihan dan kehilangan kendali diri. Hal ini dapat menjadi faktor pencetus ke arah tindak kriminal

Alkohol membinasakan rumah tangga; mengubah anak-anak muda yang penuh semangat menjadi manusia yang tidak mempunyai harapan. Mengubah kaum laki-laki menjadi berandalan. Mengubah kaum wanita menjadi manusia telantar. Menghancurkan yang lemah dan melemahkan yang kuat. Alkohol telah membunuh lebih banyak jumlah manusia dibandingkan dengan jumlah semua korban peperangan di seluruh dunia.Orang mengatakan bahwa alkoholisme itu merupakan suatu penyakit. Akan tetapi Alkitab berkata bahwa alkohol itu adalah akibat dosa. Orang tidak akan mungkin membeli suatu penyakit sampai berbotol-botol, juga tidak menyuguhkannya dalam pesta-pesta. Penyakit tidak akan mencegah seseorang untuk dapat masuk surga, tetapi alkohol dapat mencegah orang untuk masuk surga.

Alkohol sejauh ini merupakan obat yang paling buruk akibatnya di dunia, sejauh menyangkut jumlah korbannya yang mendapat cedera serta terbunuh. Di Amerika Serikat, alkohol merupakan pembunuh nomor satu. Minuman keras ini merusak sel-sel otak yang tidak akan pernah bisa pulih kembali dan buruk sekali pengaruhnya terhadap kesehatan jantung dan liver. Alkohol untuk sementara dapat menimbulkan kerusakan pada pandangan mata, kemampuan berbicara serta koordinasi segala organ tubuh dan bisa menimbulkan kecenderungan mengurangi rasa malu dan rasa bersalah. Orang menghabiskan waktu sampai bertahun-tahun lamanya serta menghabiskan jumlah uang yang tidak sedikit jumlahnya untuk memperoleh pendidikan yang pantas, menduduki kedudukan yang terhormat dalam masyarakat, mencapai sukses dalam jabatan profesi atau usaha dagang, meraih pangkat yang tinggi dalam bidang tata urutan pangkat kemiliteran, dan sebagainya. Namun setelah minum alkohol sampai beberapa kali saja maka orang itu akan merosot menjadi manusia dungu, yang sama sekali tidak dapat menguasai jalan pikirannya serta tubuhnya, jauh di bawah kemampuan seorang murid taman kanak-kanak.

Miras bukan hanya mengakibatkan korabnnya tewas. Penenggak miras bisa berbuat jahat yang sejahat-jahatnya. Contohnya berita ini: ”Dengan membobol atap, sang oknum masuk ke dalam kamar kos dan menyelinap ke dapur untuk mengambil sebilah pisau. Dengan pisau inilah, sang oknum yang kala itu mengenakan cadar menodong sang remaja putri hingga akhirnya terjadi perkosaan. Usai memperkosa, sang oknum menjarah TV, DVD, dan barang elektronik kemudian meninggalkan lokasi dengan sebuah mobil taxi”.

Begitu dahsyatnya pengaruh miras terhadap diri seseorang (seperti kasus-kasus sangat merisaukan masyarakat yang akan diungkap di tulisan ini), maka tidak ada alasan untuk membiarkan berbagai miras beredar.. Kalau ada tanda-tanda menenggak miras atau mengedarkan, memproduksi, menyimpan, menjajakan dan membantu pengadaannya; maka perlu ditangkap, sebagaimana menguber teroris. Miras bukan sekadar merusak raga, otak, jiwa pelakunya belaka, tetapi merusak orang-orang yang dijadikan korbannya. Entah itu perkosaan, pembunuhan, ataupun pencurian dan kejahatan lainnya.

Dalam Islam minuman keras atau khamr itu telah dinyatakan sebagai induk kekejian.

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam memperingatkan dengan tegas:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « الْخَمْرُ أُمُّ الْخَبَائِثِ وَمَنْ شَرِبَهَا لَمْ يَقْبَلِ اللَّهُ مِنْهُ صَلاَةً أَرْبَعِينَ يَوْمًا فَإِنْ مَاتَ وَهِىَ فِى بَطْنِهِ مَاتَ مِيتَةً جَاهِلِيَّةً ». وَاللَّفْظُ لأَبِى عُمَرَ الْقَاضِى.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Khamr itu adalah induk keburukan (ummul khobaits) dan barangsiapa meminumnya maka Allah tidak menerima sholatnya 40 hari. Maka apabila ia mati sedang khamr itu ada di dalam perutnya maka ia mati dalam keadaan bangkai jahiliyah. (HR At-Thabrani, Ad-Daraquthni dan lainnya, dihasankan oleh Al-Albani dalam Shahihul Jami’ hadits nomor 3344).

Allah Ta’ala telah melarang keras khamr dengan firman-Nya:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالأَنصَابُ وَالأَزْلاَمُ رِجْسٌ مِّنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ ﴿٩٠﴾ إِنَّمَا يُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَن يُوقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاء فِي الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَن ذِكْرِ اللّهِ وَعَنِ الصَّلاَةِ فَهَلْ أَنتُم مُّنتَهُونَ ﴿٩١﴾

Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.091. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu). (QS Al-Maaidah: 90, 91).

Secara terinci, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan dilaknatnya orang-orang yang berkaitan dengan khamr:

عَنِ ابْنِ عُمَرَ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- :« لَعَنَ اللَّهُ الْخَمْرَ وَشَارِبَهَا وَسَاقِيَهَا وَبَائِعَهَا وَمُبْتَاعَهَا وَعَاصِرَهَا وَمُعْتَصِرَهَا وَحَامِلَهَا وَالْمَحْمُولَ إِلَيْهِ ». زَادَ جَعْفَرٌ فِى رِوَايَتِهِ :« وَآكِلَ ثَمَنِهَا ».حديث ابن عمر : أخرجه أبو داود (3/326 ، رقم 3674) ، والحاكم (4/160 ، رقم 7228) وقال : صحيح الإسناد . والبيهقى (6/12 ، رقم

Dari Ibnu Umar, ia berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: Allah melaknat khamr (minuman keras) , peminumnya, penuangnya (pengedarnya), penjualnya, pembelinya, pemerasnya (pemroses membuatnya), orang yang minta diperaskannya (minta dibuatkannya), pembawanya, dan orang yang dibawakan kepadanya.” Ja’far dalam riwayatnya menambahkan: “dan pemakan harganya.” (Hadits Ibnu Umar dikeluarkan oleh Abu Dawud no. 3674 –dishahihkan oleh Al-Albani–, Al-Hakim no. 7228, ia berkata sanadnya shahih, dan Al-Baihaqi no. 10828, lafal ini bagi Al-Baihaqi).

Minuman keras alias khamr yang memabukkan, menimbulkan reaksi yang sangat dahsyat. Antara lain mendorong konsumennya yang sudah dalam keadaan mabuk untuk melakukan tindak perkosaan.

  1. Alasan Dan Penyebab Seseorang Minum Minuman Keras

Ada banyak alasan yang dikemukakan orang mengapa mereka minum alkohol, yakni:
1.Untuk mengatasi rasa sedih dan batin yang tertekan

2.Untuk melenyapkan rasa tidak aman terhadap dirinya

3.Untuk melenyapkan rasa rendah diri

4.Untuk mencapai tingkat kelegaan yang santai

5.Untuk melarikan diri dari alam yang nyata

6.Sebagai alat perangsang

Memang tidak ada jawaban yang mudah meskipun kita dapat menyimpulkan, bahwa ada beberapa penyebab yang bisa membawa orang pada kebiasaan minum minuman keras tersebut antara lain :

  1. Perasaan tertekan

Banyak orang tergoda untuk minum-minuman keras pada saat mengalami tekanan hidup yang berat. Mula-mula alkohol memang menolong peminum melupakan persoalan-persoalan hidupnya, memberikan perasaan tenang dan nyaman. Tetapi apa yang mula-mula cuma menjadi penolong sementara itu kemudian dipakai secara terus-menerus, setiap kali merasa tertekan, kuatir, susah, dan sebagainya, sampai menjadi kecanduan.

 

  1. Kebudayaan dan latar belakang kehidupan

Keluarga dan masyarakat di mana seseorang dibesarkan dapat mempengaruhi sikap orang tersebut dalam menjadi pecandu minuman keras. Kalau orangtua adalah pecandu minuman keras, maka anaknya cenderung menjadi peminum minuman keras pada masa dewasanya. Kalau minum-minuman keras menjadi acara sosial dalam kebudayaan tersebut, dan kalau masalah menjadi mabuk cuma merupakan bahan gurauan, peminum tak punya alasan sama sekali untuk menghindarkan diri dan mengontrol pemakaiannya.

  1. Kepribadian seseorang

Pecandu minuman keras biasanya adalah orang-orang yang selalu gelisah, dengan emosi yang tidak matang, dan tak dapat menghadapi frustasi. Biasanya mereka sulit menerima otoritas orang lain, cenderung perfeksionistik, dan selalu merasa terasing di lingkungan masyarakat. Masalah harga diri seringkali menonjol dimana mereka cenderung punya perasaan rendah diri meskipun seringkali dicoba ditutupi dengan lagaknya mendemonstrasikan kepercayaan pada diri sendiri yang berlebihan. Meskipun gejala-gejala ini nampak setelah mereka menjadi peminum, sebenarnya gejala-gejala tersebut menjadi penyebab dari kecenderungannya untuk menjadi peminum.

  1. Bakat jasmani

Apakah benar, bahwa ada orang-orang yang kondisi tubuhnya terlalu peka terhadap alkohol? Memang mungkin demikian meskipun sebenarnya bukan kondisi fisik itulah yang menyebabkan seseorang menjadi peminum. Kalau seseorang membiasakan diri dengan minum-minuman keras, dengan sendirinya tubuh menjadi terbiasa dengan rangsangan- rangsangan alkohol tersebut. Untuk mencapai perasaan puas seringkali dosis minuman keras itu harus ditambah, sampai suatu saat tubuh menjadi begitu bergantung kepada minuman keras tersebut supaya dapat memberi reaksi yang menyenangkan perasaan. Kemudian, si peminum itu menjadi kecanduan secara jasmani ataupun kimiawi, sehingga sulit sekali untuk dapat diubah kembali.

  1. Keadaan rohani

Al-qur’an banyak memberikan kesaksian tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan mabuk. Salah satu penyebab utama dari penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol adalah keadaan rohani yang tidak sehat, dan kevakuman rohani ini adalah gejala umum yang terdapat pada manusia zaman ini..”

 

  1. Keadaan keluarga

Pada saat satu anggota keluarga terjerat oleh minuman keras, seluruh keluarga menjadi korban. Mula-mula keluarga tersebut berusaha mengabaikan atau melupakan persoalan itu. Kemudian mereka berusaha untuk mencegah dengan menyingkirkan minuman keras dari rumah tangga tersebut atau dengan memarahi peminum tersebut. Seringkali keluarga berusaha menutup-nutupi persoalan itu dengan pengharapan dapat berhenti dengan sendirinya. Padahal ini jarang sekali dapat terjadi. Peminum membuat banyak janji untuk tidak minum lagi, tetapi jikalau ia sudah kecanduan, masalah menghentikannya menjadi begitu sulit, sikap keluarga makin keras, ketegangan-ketegangan muncul dalam rumah tersebut, dan biasanya peminum tersebut justru semakin mendambakan minuman keras. Jadi, sikap keluarga yang tujuannya baik itu biasanya justru memperkuat keinginan peminum untuk meneruskan minum.

 

  1. Solusi Untuk Menghadapi Maraknya Minuman Keras

Ada tiga level dalam kaitannya dengan solusi mencari jalan keluar dari masalah penyalahgunaan narkoba. Pertama, pada level individu; kedua, pada level masyarakat; dan ketiga, pada level pemerintahan.

Di dalam level individu berarti masing-masing individu marasa perlu meyakinkan dirinya bahwa ditinjau dari sudut mana pun, mengkonsumsi narkoba, mafsadat-nya (kerusakannya) jauh lebih besar daripada maslahat-nya (kebaikannya). Jika sadar demikian, maka jangan merusak diri (dari segi ekonomi, segi kesehatan, nama baik secara sosial, maupun dari kasih sayang Tuhan). Menghadapi masalah dengan cara mengkonsumsi narkoba, adalah bukan penyelesaian tetapi pelarian diri. Orang yang melarikan diri dari masalah, di samping dapat dikategorikan sebagai pengecut juga akan menimbulkan massalah baru. Massalah baru itu (apalagi kalau sudah ketagihan) akan berisiko perkepanjangan. Hidup hanya sekali, mengapa tidak menjadikan hidup ini berarti? Jadi, bagi yang belum, “jangan ada keinginan coba-coba”. Bagi yang sudah, “hentikan saat ini juga. Hapuslah keburukan dengan malakukan kebaikan”.
Kebaikan-kebaikan itu di antaranya ialah “ berpikir positif’. Ingat pada setiap kesulitan, selalu ada jalan keluarnya. Jika tidak tahu, bertanyalah kepada ahlinya. Jika tahu bahwa orang yang lari ke narkoba di antaranya karena kondisi resah menghadapi masalah hidup seperti persaingan, sulitnya mencari pekerjaan, rendahnya pandapatan, tidak cukupnya biaya untuk memenuhi kebutuhan, maka tugas mulia kita adalah jangan menciptakan keresahan bagi orang lain. Seperti nasihat orang Jawa : paring pangan marang wong kang luwe; pareng banyu marang wong kang ketelak; paring sosok marang wong kang kawudan; paring teken marang wong kang kaluyon; lan paring obor marang wong kang kepetengan”. Di sinilah arti kemanusiaan kita terujudkan, dan di sini pula tinggi rendahnya harga kita yaitu seberapa besar memberi manfaat bagi (kehidupan) orang lain, seperti sabda Rosul: Khoirun naas anfa’uhum lin naas.

Pada level masyarakat, bisa dimulai dari skala kecil seperti keluarga, sampai masyarakat dalam arti luas dan kompleks. Pada skala keluarga, kondisi yang bisa dibangun untuk membentengi anggota keluarga dari kemaksiatan mengkonsumsi narkoba, bisa dimulai dari kepala keluarga (ketua somah). Ciptakan komunikasi saling menghargai dan menghormati sehingga masing-masing di antara anggota keluarga merasakan aroma baiti jannati (rumahku adalah surgaku). Bagaimanakah kalau yang mengkonsumsi narkoba justru kepala somahnya? Jawabnya, “hentikan dan bertobatlah!”.Pada skala masyarakat, ini mungkin agak sulit ketika kondisi sosial dewasa ini semakin tidak jelas, dalam arti standart nilai dan norma keadilan, hukum, sosial poltik dan sosial ekonomi termasuk kontrol sosial mulai melemah. Carut marutnya kondisi demikian, dalam satu segi, perlu dipahami sebagai masa transisional, tetapi dalam segi yang lain, justru dari sinilah kita perlu mempertegas peran dan tugas moral kita yakni amar ma’ruf nahi mungkar.  Jadi tidak cukup hanya berusaha berbuat baik tanpa diikuti dengan (ikut) mencegah wabah kemungkaran yang berlangsung di lingkungan kita.

Untuk bergerak ke arah nahi mungkar berdasarkan konsep addinu nasihat tadi, perlu adanya strategi, yaitu identifikasi masalah, analisis munculnya masalah, alternatif-alternatif pemecahan, dan distribusi dan tugas koordinasi secara lintas sektor.
Pada akhirnya pada level ketiga(pemerintah), tugas seperti itu bisa dimulai oleh negara yang direpresentasikan oleh pemerintah (daerah). Dari sinilah rumah besar kita. Sebagai rumah besar, apakah kita rela kalau sebagian dari para penghuninya mengidap penyakit? Semoga mereka yang diberi amanah, tidak justru sebagai pengidap dan penyebar penyakit itu sendiri

Mengingat maraknya/populernya minum minuman keras maka agar bangsa indonesia terhindar dari minum minuman keras yang perlu kita lakukan adalah :

  1. Melakukan Bimbingan/konseling kepada pecandu minuman keras

Tidak mudah untuk memberikan konseling kepada pecandu minuman keras dan keluarganya. Seluruh proses harus dijiwai dengan banyak doa dan kebergantungan pada pimpinan dan kuasa Roh Kudus.

Para ahli percaya bahwa perkembangan yang dicapai biasanya lambat sampai peminum itu sendiri benar-benar mengambil keputusan untuk berhenti minum. Kadang-kadang, keluarganya mengambil keputusan untuk tidak lagi melindungi peminum itu sampai orang itu sendiri melihat akibat-akibat yang parah dari tingkah lakunya. Perubahan tidak pernah benar-benar terjadi sebelum peminum membentur garis yang terbawah, mengalami akibat yang begitu menyedihkan dari perbuatannya, dan mengakui bahwa dirinya tak dapat dikendalikan lagi.

 

 

 

Paling sedikit ada lima sasaran yang harus diperhatikan pelayanan konseling bagi pecandu alkohol:

  1. Membuat pecandu menghentikan kebiasaannya sama sekali.
  2. Memperbaiki kerusakan-kerusakan tubuhnya akibat dari kecanduannya.
  3. Menolongnya untuk menemukan cara bagaimana dapat mengatasi tekanan dalam hidupnya.
  4. Menolongnya menggunakan pengganti alkohol yang tidak menimbulkan efek-efek sampingan.
  5. Menolong membangun kembali harga diri dan mengatasi rasa bersalahnya secara sehat.

Dua hal yang pertama merupakan tanggung jawab dokter. Jikalau jasmani orang tersebut sudah sedemikian bergantung kepada rangsangan alkohol, ia tidak dapat menolong dirinya sendiri tanpa pertolongan seorang dokter, sedangkan konselor-konselor lebih efektif dalam menghidupkan semangat yang baru, menolong konseli mengatasi rasa bersalahnya dan mengalami pengampunan, mengajar konseli bagaimana menghadapi tekanan-tekanan hidupnya dan perasaan tidak berharganya, memberikan semangat untuk dapat menerima dan memperbarui cara hidupnya, menolong keluarganya dalam penyesuaian diri kembali, dan meyakinkan konseli, bahwa hanya Kristuslah yang dapat mengisi kekosongan hidupnya (Efesus 5:18). Dalam proses bimbingan itu konseli biasanya jatuh bangun, ada saat-saat di mana dia jatuh lagi dalam minuman keras yang diikuti dengan kekecewaan dan sikap menghukum diri sendiri. Tetapi pada waktunya, kesembuhan yang total bisa betul-betul terjadi.

Bimbingan yang harus kita lakukan antara lain :

  1. Jika orang yang Anda layani sedang dalam keadaan mabuk, semua usaha pelayanan hanyalah penyia-nyiaan waktu. Percakapan yang terjadi bukan dengan orangnya, tapi dengan “mabuknya”, sehingga malah akan membawa akibat negatif bagi si pemabuk. Jadi aturlah pertemuan pada saat lain yang lebih baik. Jika keadaannya di luar kontrol, hubungi pusat pelayanan kesehatan terdekat.
  2. Karena pemabuk cenderung tidak jujur dan sering menipu,pembimbing harus menunjukkan sikap kasih yang “keras”. Tanyakan, apakah dia sungguh ingin ditolong, atau, apakah dia menghubungi Anda karena ingin mendapat simpati dan dukungan atas tindakannya.
  3. Tegaskan bahwa dia harus mengakui adanya masalah yang tak dapat diselesaikannya sendiri. Alkohol jauh lebih kuat dari dirinya dan dia tidak dapat mengalahkannya sendirian. Bersediakah dia membuang alkohol demi kebaikan hidupnya? Kurang dari ini, tidak ada kelepasan. Dia harus berhenti bersandiwara.Dia sendiri bertanggung jawab atas kondisi dan masalah dirinya.
  4. Tanyakan apakah dia sudah menerima Alaah SWT sebagai Tuhan dan Juruselamatnya pribadi. Kristus mati disalib baginya, untuk  menyelamatkan dan mengubahnya
  5. Kembalilah pada bahasan butir 3 di atas.
          • Dia tidak boleh lagi menggunakan alkohol. Dia harus bergantung pada janji Allah dalam menghadapi pencobaan, tiap-tiap hari.
          • Dia harus memutuskan segala jenis hubungan yang membuatnya diperbudak oleh alkohol.
          • Dia harus membangun hubungan-hubungan baru: Carilah suatu badan Islam yang mengkhususkan diri dalam pelayanan terhadap problema alkohol. Libatkan diri dalam suatu masjid yang mementingkan Firman Tuhan, yang di dalamnya dia dapat menyembah, mempelajari Alkitab, dan bersekutu bersama, yang kelak akan menguatkan kerohaniannya. Nyatakan secara jujur bahwa mungkin dia dapat kembali pada kebiasaan lamanya, namun itu tidak usah mengakhiri harapannya untuk sembuh.
          • Berdoalah bersamanya, agar dia lepas dari kecanduan dan keterikatannya, serta mengalami perubahan pikiran dan hidup dari kuasa Allah . Dorong dia untuk mengembangkan kehidupan doa.
      1. Jika orang yang Anda bimbing adalah seorang Islam korban alkohol, gunakan juga langkah-langkah di atas
      2. Bagi kedua kasus di atas, anjurkan mereka untuk mencari bimbingan  lebih lanjut dari Ustad, atau psikolog yang menguasai masalah alkohol atau ketergantungan obat. Seringkali, berbagai akar masalah seperti rasa tidak aman, rasa bersalah, kegagalan, ketertekanan, penyimpangan seks, dan lain sebagainya, harus dilayani lebih serius.

Tips berikut ini dapat Anda bagikan kepada mereka yang ingin bebas dari kecanduan minuman keras:

      1. Sekarang adalah saatnya untuk bebas dari obat-obatan. Bebas dari obat-obatan berarti menjadi bebas dari segala obat-obatan,termasuk minuman keras. Hal ini tidak mungkin dilakukan sendiri,oleh karena itu Anda perlu ikut serta dalam sebuah program penyembuhan.
      2. Sembuh dari kecanduan minuman keras adalah proses yang panjang,yang tidak hanya dalam satu waktu saja. Anda harus menjalani program ini melalui proses setahap demi setahap. Proses ini  membutuhkan waktu agar pikiran dan tubuh Anda dapat sembuh kembali dan Tuhan dapat mengubah Anda.
      3. Carilah pertolongan dari seseorang yang berkualitas. Jangan mencoba melakukannya sendiri.
      4. Jangan menyerah jika Anda kambuh. Tidak pernah ada kata terlambat untuk kembali ke jalan yang benar. Allah kita adalah Allah yang akan memberikan kesempatan kedua bahkan lebih.
      5. Jangan berjuang melawan minuman keras dengan menggunakan kekuatan Allah untuk tetap bebas dari minuman keras
      6. Anda harus menjauhi semua minuman keras dan teman-teman Anda yang menggunakan minuman keras. Bergabung bersama mereka merupakan cara paling mudah untuk kambuh.
      7. Jangan terkejut apabila Anda tergoda untuk menggunakan minuman keras lagi. Godaan itu sendiri bukanlah dosa – itu merupakan keadaan.
      8. Akuilah bahwa berbohong pada diri sendiri adalah lebih mudah daripada berbohong kepada orang lain yang Anda kenal. Anda harus sadar dengan kemampuan Anda untuk menganggap benar sikap dan perilaku yang salah
      9. Jangan bangga dan merasa cukup saat Anda menjadi bebas dari minuman keras, karena Anda tidak dapat mengklaim kesembuhan Anda. “Kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggi hati mendahului kejatuhan.
      10. Percayalah kepada Tuhan. Ia mengetahui keinginan di dalam hati Anda.
      11. Setiap hari sediakan waktu bagi Tuhan. Ia mengetahui masalah dan keinginan Anda .
      12. Setiap hari sediakan waktu untuk berdoa. Doa adalah “perekat” agar kita tetap dekat kepada Allah. Melalui doa, Allah dapat mengubah kita
      13. Bacalah Alkitab Anda setiap hari. Firman Allah mempunyai jawaban dari masalah-masalah Anda dan petunjuk yang Anda butuhkan.
      14. Hadirilah kebaktian di gereja setiap minggu.Masjid adalah tempat dimana Anda dapat menyembah dan melayani Tuhan. Anda akan bertumbuh saat Anda menyerahkan diri.
      15. Buatlah sebuah sistem yang mendukung, buatlah sebuah kelompok yang terdiri dari orang-orang Kristen lain dimana Anda dapat sharing mengenai mereka. Sistem yang seperti ini akan menolong Anda dalam mengatasi tekanan hidup
      16. Mengadakan Razia Minum minuman keras Kejahatan sangat sadis yang menteror masyarakat akibat beredarnya minuman keras terjadi di mana-mana. Mayat bergelimpangan akibat minum bahkan pesta minuman keras pun berulang-ulang terjadi di mana-mana.

 

Anehnya, selama ini pihak yang paling bertanggung jawab tampaknya tidak merasa kecolongan, dengan bukti masih berkali-kalinya terulang dan terulang lagi peristiwa yang menteror masyarakt dan merenggut nyawa di mana-mana itu.

Di samping tampaknya tidak merasa kecolongan, belum pula diadakan instruksi yang menasional untuk membasmi terror miras itu, dan tidak terdengar diubernya biang terror berupa miras sampai ke pabrik dan hulunya. Hanya saja masih agak mending, kadang terdengar adanya sekian botol miras yang disita dari para pedagang. Operasi miras tempo-tempo yang hanya masa-masa tertentu misalnya menjelang Ramadhan itu tidak begitu mengurangi terror miras terhadap masyarakat, baik berupa merenggut nyawa maupun aneka kejahatan yang mengerikan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB  III

PENUTUP

  1. Simpulan

Dari uraian yang telah dipaparkan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Kebiasaan minum-minuman keras dapat mengakibatkan kecanduan. Kekurangan, kesalahan, dan masalah seseorang dapat dilipat-gandakannya, bahkan sering pula diikuti oleh perubahan kepribadian. Walaupun ketika berada di bawah pengaruh alkohol, orang bersangkutan dapat merasa mantap, namun sebenarnya dia tidak dewasa, merasa tidak aman dan dihantui oleh rasa bersalah dan depresi. Dia merasa ada sesuatu yang tak beres dalam dirinya. Karena tidak dapat menghadapi keterikatannya pada alkohol dengan masalah-masalah yang dimunculkannya, dia menyangkal bahwa dia bermasalah. Dalam usaha menutupi problema alkoholnya, dia bertindak tidak jujur, melontarkan kesalahan pada anggota keluarganya, bosnya, sahabatnya atau nasib buruk yang menimpa hidupnya. Kecenderungan berbelit-belit dan berpura-pura ini menimbulkan kehidupan serupa sandiwara, kadang- kadang malah seperti lelucon walaupun tragis. Seorang pecandu alkohol sangat memerlukan pertolongan. Tetapi biasanya, sebelum orang bersangkutan mengalami pukulan hidup yang menggoncangkan, sukar sekali diharapkan perubahan. Begitu dahsyatnya pengaruh miras terhadap diri seseorang (seperti kasus-kasus sangat merisaukan masyarakat yang akan diungkap di tulisan ini), maka tidak ada alasan untuk membiarkan berbagai miras beredar. Korban miras jauh lebih besar dari korban terorisme. Oleh karena itu, sudah sepantasnya operasi miras dilakukan secara lebih seru sebagaimana operasi melawan terorisme. Miras bukan sekadar merusak raga, otak, jiwa pelakunya belaka, tetapi merusak orang-orang yang dijadikan korbannya. Entah itu perkosaan, pembunuhan, ataupun pencurian dan kejahatan lainnya.

Demikian makalah ini disusun, semoga dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya penulis dan pembaca pada umumnya. Dan semoga masyarakat dapat meramu perilaku-perilaku yang tidak baik dalam berbangsa dan bernegara.

  1. Saran

 

  1. Melakukan penyuluhan bahaya minuman keras sejak dini dari sekolah ke sekolah atau kampus ke kampus

 

  1. Membatasi peredaran minuman keras yang ada di Indonesia

 

 

 

 

 

DAFTAR  PUSTAKA

Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta: PT Ranaka Cipta,1990

Suparlan, Parsudi, 1999 “Masyarakat Majemuk dan Hubungan antar Suku Bangsa,” . Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.

Tempo, 1986 Apa dan Siapa: Sejumlah Orang Indonesia 1985-1986. Jakarta: Percetakan PT Temprint.

Andito, Atas Nama Agama, Wacana Agama Dalam Dialog Bebas Konflik,   Bandung : Pustaka Hidayah, 1998.

 

Permasalahan Pendidikan di Indonesia

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

 

  1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Indonesia semakin hari kualitasnya makin rendah. Berdasarkan Survey United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), terhadap kualitas pendidikan di Negara-negara berkembang di Asia Pacific, Indonesia menempati peringkat 10 dari 14 negara. Sedangkan untuk kualitas para guru, kulitasnya berada pada level 14 dari 14 negara berkembang.

Salah satu faktor rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia adalah karena lemahnya para guru dalam menggali potensi anak. Para pendidik seringkali memaksakan kehendaknya tanpa pernah memperhatikan kebutuhan, minat dan bakat yang dimiliki siswanya. Kelemahan para pendidik kita, mereka tidak pernah menggali masalah dan potensi para siswa. Pendidikan seharusnya memperhatikan kebutuhan anak bukan malah memaksakan sesuatu yang membuat anak kurang nyaman dalam menuntut ilmu. Proses pendidikan yang baik adalah dengan memberikan kesempatan pada anak untuk kreatif. Itu harus dilakukan sebab pada dasarnya gaya berfikir anak tidak bisa diarahkan.

Selain kurang kreatifnya para pendidik dalam membimbing siswa, kurikulum yang sentralistik membuat potret pendidikan semakin buram. Kurikulum hanya didasarkan pada pengetahuan pemerintah tanpa memperhatikan kebutuhan masyarakat. Lebih parah lagi, pendidikan tidak mampu menghasilkan lulusan yang kreatif. Ini salahnya, kurikulum dibuat di Jakarta dan tidak memperhatikan kondisi di masyarakat bawah. Jadi, para lulusan hanya pintar cari kerja dan tidak pernah bisa menciptakan lapangan kerja sendiri, padahal lapangan pekerjaan yang tersedia terbatas. Kualitas pendidikan Indonesia sangat memprihatinkan. Berdasarkan analisa dari badan pendidikan dunia (UNESCO), kualitas para guru Indonesia menempati peringkat terakhir dari 14 negara berkembang di Asia Pacifik. Posisi tersebut menempatkan negeri agraris ini dibawah Vietnam yang negaranya baru merdeka beberapa tahun lalu. Sedangkan untuk kemampuan membaca, Indonesia berada pada peringkat 39 dari 42 negara berkembang di dunia. Lemahnya input quality, kualitas guru kita ada diperingkat 14 dari 14 negara berkembang. Ini juga kesalahan negara yang tidak serius untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Dari sinilah penulis mencoba untuk membahas lebih dalam mengenai pendidikan di Indonesia dan segala dinamikanya.

 

 

  1. Pembatasan Masalah

Dari uraian di atas dilihat begitu kompleksnya permasalahan dalam pendidikan yang ada di Indonesia. Oleh karena itu Penulis membatasi masalah dalam penulisan makalah ini, yakni terbatas pada “Masalah-masalah mendasar pendidikan di Indonesia, kualitas pendidikan di Indonesia, dan solusi pendidikan di Indonesia”.

 

  1. Tujuan dan Manfaat Penulisan
  2. Tujuan

Sesuai dengan pembatasan masalah di atas, maka tujuan penulisan adalah untuk mengetahui masalah-masalah mendasar pendidikan di Indonesia, kualitas pendidikan di Indonesia dan solusi pendidikan di Indonesia.

  1. Manfaat

Dari penulisan ini diharapkan mendatangkan manfaat berupa penambahan pengetahuan serta wawasan penulis kepada pembaca tentang keadaan pendidikan sekarang ini sehingga kita dapat mencari solusinya secara bersama agar pendidikan di masa yang akan datang dapat meningkat, baik dari segi kualitas maupun kuantitas yang diberikan.

 

 

 

 

BAB II

LANDASAN TEORI

Sebelum kita membahas mengenai permasalahan-permasalahan pendidikan di Indonesia, sebaiknya kita melihat definisi dari pendidikan itu sendiri terlebih dahulu. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan berasal dari kata dasar didik (mendidik), yaitu memelihara dan memberi latihan (ajaran, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Sedangkan pendidikan mempunyai pengertian yaitu proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses perbuatan, cara mendidik.

Ki Hajar Dewantara, sebagai Tokoh Pendidikan Nasional Indonesia, peletak dasar yang kuat pendidkan nasional yang progresif untuk generasi sekarang dan generasi yang akan datang merumuskan pengertian pendidikan sebagai berikut :

Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelektual dan tubuh anak); dalam Taman Siswa tidak boleh dipisahkan bagian-bagian itu agar supaya kita memajukan kesempurnaan hidup, kehidupan, kehidupan dan penghidupan anak-anak yang kita didik, selaras dengan dunianya (Ki Hajar Dewantara, 1977:14)

Dari etimologi dan analisis pengertian pendidikan di atas, secara singkat pendidikan dapat dirumuskan sebagai tuntunan pertumbuhan manusia sejak lahir hingga tercapai kedewasaan jasmani dan rohani, dalam interaksi dengan alam dan lingkungan masyarakatnya.

Pendidikan merupakan proses yang terus menerus, tidak berhenti. Di dalam proses pendidikan ini, keluhuran martabat manusia dipegang erat karena manusia (yang terlibat dalam pendidikan ini) adalah subyek dari pendidikan. Karena merupakan subyek di dalam pendidikan, maka dituntut suatu tanggung jawab agar tercapai suatu hasil pendidikan yang baik. Jika memperhatikan bahwa manusia itu sebagai subyek dan pendidikan meletakkan hakikat manusia pada hal yang terpenting, maka perlu diperhatikan juga masalah otonomi pribadi. Maksudnya adalah, manusia sebagai subyek pendidikan harus bebas untuk “ada” sebagai dirinya yaitu manusia yang berpribadi, yang bertanggung jawab.

Hasil dari pendidikan tersebut yang jelas adalah adanya perubahan pada subyek-subyek pendidikan itu sendiri. Katakanlah dengan bahasa yang sederhana demikian, ada perubahan dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak mengerti menjadi mengerti. Tetapi perubahan-perubahan yang terjadi setelah proses pendidikan itu tentu saja tidak sesempit itu. Karena perubahan-perubahan itu menyangkut aspek perkembangan jasmani dan rohani juga.

Melalui pendidikan manusia menyadari hakikat dan martabatnya di dalam relasinya yang tak terpisahkan dengan alam lingkungannya dan sesamanya. Itu berarti, pendidikan sebenarnya mengarahkan manusia menjadi insan yang sadar diri dan sadar lingkungan. Dari kesadarannya itu mampu memperbarui diri dan lingkungannya tanpa kehilangan kepribadian dan tidak tercerabut dari akar tradisinya.

 

 

 

 

BAB III

PEMBAHASAN

 

  1. Masalah Mendasar Pendidikan di Indonesia

Bagi orang-orang yang berkompeten terhadap bidang pendidikan akan menyadari bahwa dunia pendidikan kita sampai saat ini masih mengalami “sakit”. Dunia pendidikan yang “sakit” ini disebabkan karena pendidikan yang seharusnya membuat manusia menjadi manusia, tetapi dalam kenyataannya seringkali tidak begitu. Seringkali pendidikan tidak memanusiakan manusia. Kepribadian manusia cenderung direduksi oleh sistem pendidikan yang ada.

Masalah pertama adalah bahwa pendidikan, khususnya di Indonesia, menghasilkan “manusia robot”. Kami katakan demikian karena pendidikan yang diberikan ternyata berat sebelah, dengan kata lain tidak seimbang. Pendidikan ternyata mengorbankan keutuhan, kurang seimbang antara belajar yang berpikir (kognitif) dan perilaku belajar yang merasa (afektif). Jadi unsur integrasi cenderung semakin hilang, yang terjadi adalah disintegrasi. Padahal belajar tidak hanya berfikir. Sebab ketika orang sedang belajar, maka orang yang sedang belajar tersebut melakukan berbagai macam kegiatan, seperti mengamati, membandingkan, meragukan, menyukai, semangat dan sebagainya. Hal yang sering disinyalir ialah pendidikan seringkali dipraktekkan sebagai sederetan instruksi dari guru kepada murid. Apalagi dengan istilah yang sekarang sering digembar-gemborkan sebagai “pendidikan yang menciptakan manusia siap pakai. Dan “siap pakai” di sini berarti menghasilkan tenaga-tenaga yang dibutuhkan dalam pengembangan dan persaingan bidang industri dan teknologi. Memperhatikan secara kritis hal tersebut, akan nampak bahwa dalam hal ini manusia dipandang sama seperti bahan atau komponen pendukung industri. Itu berarti, lembaga pendidikan diharapkan mampu menjadi lembaga produksi sebagai penghasil bahan atau komponen dengan kualitas tertentu yang dituntut pasar. Kenyataan ini nampaknya justru disambut dengan antusias oleh banyak lembaga pendidikan.

 

Masalah kedua adalah sistem pendidikan yang top-down (dari atas ke bawah) atau kalau menggunakan istilah Paulo Freire (seorang tokoh pendidik dari Amerika Latin) adalah pendidikan gaya bank. Sistem pendidikan ini sangat tidak membebaskan karena para peserta didik (murid) dianggap manusia-manusia yang tidak tahu apa-apa. Guru sebagai pemberi mengarahkan kepada murid-murid untuk menghafal secara mekanis apa isi pelajaran yang diceritakan. Guru sebagai pengisi dan murid sebagai yang diisi. Otak murid dipandang sebagai safe deposit box, dimana pengetahuan dari guru ditransfer kedalam otak murid dan bila sewaktu-waktu diperlukan, pengetahuan tersebut tinggal diambil saja. Murid hanya menampung apa saja yang disampaikan guru.

Jadi hubungannya adalah guru sebagai subyek dan murid sebagai obyek. Model pendidikan ini tidak membebaskan karena sangat menindas para murid. Freire mengatakan bahwa dalam pendidikan gaya bank pengetahuan merupakan sebuah anugerah yang dihibahkan oleh mereka yang menganggap dirinya berpengetahuan kepada mereka yang dianggap tidak mempunyai pengetahuan apa-apa.

Yang ketiga, dari model pendidikan yang demikian maka manusia yang dihasilkan pendidikan ini hanya siap untuk memenuhi kebutuhan zaman dan bukannya bersikap kritis terhadap zamannya. Manusia sebagai objek (yang adalah wujud dari dehumanisasi) merupakan fenomena yang justru bertolak belakang dengan visi humanisasi, menyebabkan manusia tercerabut dari akar-akar budayanya (seperti di dunia Timur/Asia). Bukankah kita telah sama-sama melihat bagaimana kaum muda zaman ini begitu gandrung dengan hal-hal yang berbau Barat? Oleh karena itu strategi pendidikan di Indonesia harus terlebur dalam “strategi kebudayaan Asia”, sebab Asia kini telah berkembang sebagai salah satu kawasan penentu yang strategis dalam bidang ekonomi, sosial, budaya bahkan politik internasional. Bukan bermaksud anti-Barat kalau hal ini penulis kemukakan. Melainkan justru hendak mengajak kita semua untuk melihat kenyataan ini sebagai sebuah tantangan bagi dunia pendidikan kita. Mampukah kita menjadikan lembaga pendidikan sebagai sarana interaksi kultural untuk membentuk manusia yang sadar akan tradisi dan kebudayaan serta keberadaan masyarakatnya sekaligus juga mampu menerima dan menghargai keberadaan tradisi, budaya dan situasi masyarakat lain? Dalam hal ini, makna pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara menjadi sangat relevan untuk direnungkan.

 

  1. Kualitas Pendidikan di Indonesia
  2. Ada dua (2) faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan, khususnya di Indonesia yaitu :
  3. Faktor internal, meliputi jajaran dunia pendidikan baik itu Departemen Pendidikan Nasional, Dinas Pendidikan Daerah, dan juga sekolah yang berada di garis depan. Dalam hal ini intervensi dari pihak-pihak yang terkait sangatlah dibutuhkan agar pendidikan senantiasa selalu terjaga dengan baik.
  4. Faktor eksternal, adalah masyarakat pada umumnya. Dimana,masyarakat merupakan ikon pendidikan dan merupakan tujuan dari adanya pendidikan yaitu sebagai objek dari pendidikan.
  5. Banyak faktor-faktor yang menyebabkan kualitas pendidikan di Indonesia semakin terpuruk. Faktor-faktor tersebut yaitu :
  6. Rendahnya kualitas sarana fisik

 

  1. Rendahnya kualitas guru

 

  1. c. Rendahnya kesejahteraan guru

Dengan adanya UU Guru dan Dosen, barangkali kesejahteraan guru dan dosen (PNS) agak lumayan. Pasal 10 UU itu sudah memberikan jaminan kelayakan hidup. Di dalam pasal itu disebutkan guru dan dosen akan mendapat penghasilan yang pantas dan memadai, antara lain meliputi gaji pokok, tunjangan yang melekat pada gaji, tunjangan profesi, dan/atau tunjangan khusus serta penghasilan lain yang berkaitan dengan tugasnya. Mereka yang diangkat pemkot/pemkab bagi daerah khusus juga berhak atas rumah dinas.

Tapi, kesenjangan kesejahteraan guru swasta dan negeri menjadi masalah lain yang muncul. Di lingkungan pendidikan swasta, masalah kesejahteraan masih sulit mencapai taraf ideal. Diberitakan Pikiran Rakyat 9 Januari 2006, sebanyak 70 persen dari 403 PTS di Jawa Barat dan Banten tidak sanggup untuk menyesuaikan kesejahteraan dosen sesuai dengan amanat UU Guru dan Dosen.

Belum para guru honorer/GTT, guru pada pesantren dll. yang nasibnya amat sangat terpuruk.

 

 

  1. Rendahnya prestasi siswa
  2. Kurangnya pemerataan kesempatan pendidikan
  3. Rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan
  4. Mahalnya biaya pendidikan

 

  1. Solusi Pendidikan di Indonesia

Untuk mengatasi masalah-masalah, seperti rendahnya kualitas sarana fisik, rendahnya kualitas guru, dan lain-lain seperti yang telah dijelaskan diatas, secara garis besar ada dua solusi yaitu:

  1. Solusi sistemik, yakni solusi dengan mengubah sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem pendidikan. Seperti diketahui sistem pendidikan sangat berkaitan dengan sistem ekonomi yang diterapkan. Sistem pendidikan di Indonesia sekarang ini, diterapkan dalam konteks sistem ekonomi kapitalisme (mazhab neoliberalisme), yang berprinsip antara lain meminimalkan peran dan tanggung jawab negara dalam urusan publik, termasuk pendanaan pendidikan.
  2. Solusi teknis, yakni solusi yang menyangkut hal-hal teknis yang berkait langsung dengan pendidikan. Solusi ini misalnya untuk menyelesaikan masalah kualitas guru dan prestasi siswa.

Solusi untuk masalah-masalah teknis dikembalikan kepada upaya-upaya praktis untuk meningkatkan kualitas sistem pendidikan. Rendahnya kualitas guru, misalnya, di samping diberi solusi peningkatan kesejahteraan, juga diberi solusi dengan membiayai guru melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, dan memberikan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kualitas guru. Rendahnya prestasi siswa, misalnya, diberi solusi dengan meningkatkan kualitas dan kuantitas materi pelajaran, meningkatkan alat-alat peraga dan sarana-sarana pendidikan, dan sebagainya.

Maka dengan adanya solusi-solusi tersebut diharapkan pendidikan di Indonesia dapat bangkit dari keterpurukannya, sehingga dapat menciptakan generasi-generasi baru yang ber-SDM tinggi, berkepribadian Pancasila dan bermartabat.

 

 

 

 

BAB IV

PENUTUP

  1. Simpulan

Banyak sekali faktor yang menjadikan rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia. Faktor-faktor yang bersifat teknis diantaranya adalah rendahnya kualitas guru, rendahnya sarana fisik, mahalnya biaya pendidikan, rendahnya prestasi siswa, rendahnya kesejahteraan guru, rendahnya relevansi pendidikan dengan kebutuhan, kurangnya pemerataan kesempatan pendidikan. Namun sebenarnya yang menjadi masalah mendasar dari pendidikan di Indonesia adalah sistem pendidikan di Indonesia itu sendiri yang menjadikan siswa sebagai objek, sehingga manusia yang dihasilkan dari sistem ini adalah manusia yang hanya siap untuk memenuhi kebutuhan zaman dan bukannya bersikap kritis terhadap zamannya. Maka disinilah dibutuhkan kerja sama antara pemerintah dan mesyarakat untuk mengatasi segala permasalahan pendidikan di Indonesia.

 

  1. Saran
  1. Mengubah sistem pembelajaran yang mengandalkan hasil dari ranah kognitif menjadi seimbang antara kognitif, afektif dan psikomotorik. Untuk hal tersebut maka perlu ada perubahan kurikulum.
  2. Mengubah paradigma pendidikan dari atas ke bawah menjadi dari bawah ke atas. Dalam artian pemerintah pusat mendengar dan memperhatikan aspirasi dari bawah baru kemudian membuat keputusan.

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

  1. https://www.academia.edu/6808732/MAKALAH_PERMASALAHAN_PENDIDIKAN_DI_INDONESIA_BAB_I_PENDAHULUAN

Sinopsis FIlm Shutter( One of The Best Horror Movie, Must Watch !!!)

jangan ngaku pecinta Film Thailand kalo film horor Thailand yang satu ini aja sampe ga tau 😀
Film yang dirilis tahun 2004 ini cukup menjadi perbincangan penikmat film. Pasalnya , film ini mampu menghadirkan suasana menegangkan dengan ide cerita yang cukup menarik sehingga mampu mendapat apresiasi lebih dari para penikmat film. Film ini juga di buat versi Hollywood pada tahun 2008.
Oke , kembali ke review Shutter versi thailand. Jadi ,
cerita ini bermula ketika seorang fotografer bernama Tun dan pasangannya yaitu Jane tidak sengaja menabrak seorang wanita di jalan. Entah karena takut atau terkejut mereka memutuskan untuk meninggalkan wanita itu di jalan. Dan akhirnya semenjak itu pula kejadian- kejadian misterius di alami mereka.
Kejadian aneh tersebut, dapat di rasakan ketika Tun yang seorang fotografer tengah memotret. Ia menemukan sesosok wanita dengan wajah yang tidak karuan (hantu) selalu berada di hasil foto jepretan Tun. Keanehan lain juga dapat ia rasakan ketika ia memeriksakan kesehatannya di rumah sakit , ia di analisis memiliki berat badan yang mencapai 120 kg, hal tersebut tidak sesuai dengan keadaan tubuhnya yang saat ini
tidak memiliki berat badan berlebih.
Kejadian aneh pun sering di rasakan Jane selaku kekasih Tun. Ia sering di hantui sesosok hantu wanita. Hal ini membuat Jane penasaran kemudian berusaha menyelidikinya.

 

 

 

 

Singkat cerita , Jane sadar jika hantu yang selama ini mengganggunya tengah menunjukan misteri di balik kemunculannya tersebut. Hantu wanita tersebut seolah memberikan kode lewat foto- foto hasil jepretan Tun. Perlahan , Jane mulai sadar jika kemunculan wanita tersebut ada hubungannya dengan pasangannya yaitu Tun. Dendam seorang hantu wanita di masa lalu membuat kehadirannya kini muncul untuk membalas dendam.
Emang sekilas terdengar simple sih , tapi sebenarnya cerita ini tidak di tayangkan sesimple sinopsisnya juga. Film ini cukup kompleks dengan berbagai macam adegan horor yang menegangkan di dalamnya. Penuh teka- teki , serta hal yang tidak terduga. Jika ada beberapa adegan yang di pikir cukup “mainstream” menurut saya bukan filmnya. Hal tersebut di karenakan, sudah banyak film- film ringan seperti sinetron yang menayangkan adegan yang terinspirasi dari film” Shutter” ini, sehingga bagi penikmat film yang baru menyaksikan film ini mungkin akan merasa ada sedikit adegan yang sudah mainstream.

 

Biografi Cristiano Ronaldo

Cristiano Ronaldo Terlahir dengan nama lengkap Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro, lahir pada tanggal 5 Februari 1985 di Funchal adalah seorang pemain sepakbola berkebangsaan Portugal. anak dari Maria Dolores dos Santos Aveiro dan José Dinis Aveiro. Dia memiliki kakak laki-laki bernama Hugo, dan dua kakak perempuan, Elma dan Liliana Cátia. Liliana Bekerja sebagai penyanyi dengan nama panggung “Ronalda” di Portugal. Nama kedua yang diberikan kepada Cristiano (”Ronaldo”) relatif langka di Portugal. Saat ini ia bemain di klub Real Madrid di posisi sayap kiri. Cristiano sejak kecil merupakan kesayangan keluarganya, dia selalu mendapat dukungan dari keluarganya dalam segala hal. Dia dikenal anak yang selalu ingin menang. Di sekolahnya dia menggemari sepak bola, dia selalu punya akal agar dapat bermain bola. Jika dia tidak menemukan bola, maka ia akan membuat bola dari gulungan kaos kaki teman-temannya. Nominal gajinya di klub profesional pertamanya, Sporting Lisbon tidak ada apa – apanya sebelum pindah ke Inggris. Kini ia mampu menghasilkan 100 kali lipat gaji di Sporting Lisbon dalam satu pekan karena gajinya di Old Trafford mencapai 40 ribu euro (Rp 470 juta). Ia memulai karir internasionalnya dengan membela tim nasional Portugal sejak tahun 2003. Cristiano Ronaldo mulai bermain sepakbola pada saat usianya tiga tahun. Tim favoritnya ketika masih muda adalah SL Benfica. Ia bermain untuk pertama kalinya dengan tim amatir, Andorinha, ketika usianya 8 tahun. Tahun 1995, reputasi Cristiano Ronaldo sudah berkembang di Portugal. Dua tim sepakbola terkenal, CS Marítimo dan CD Nacional tertarik dengan Cristiano Ronaldo. Marítimo, tim terbesar tertinggal mengadakan rapat dengan manajer Andorinha, hasilnya Ronaldo masuk ke CD Nacional. Setelah mendapatkan juara di Nacional, Ronaldo pindah ke Sporting CP. Dua tim sepakbola terkenal, CS Marítimo dan CD Nacional tertarik dengan Cristiano Ronaldo. Marítimo, tim terbesar tertinggal mengadakan rapat dengan manajer Andorinha, hasilnya Ronaldo masuk ke CD Nacional. Setelah mendapatkan juara di Nacional, Ronaldo pindah ke Sporting CP. Ronaldo memulai debut pertamanya bersama Sporting saat melawan Moreirense dan menghasilkan skor dua gol. Ia juga menjadi fitur Portugal dalam kejuaraan UEFA Under 17. Penampilannya di kejuaraan UEFA Under 17 membawa perhatian sepakbola dunia. Yang pertama kali melihat penampilan Ronaldo adalah manajer Liverpool F.C, Gérard Houllier. Tetapi Liverpool menolaknya karena Ronaldo masih terlalu muda dan memerlukan waktu untuk berkembang menjadi pemain sepakbola yang terkenal.

Ronaldo saat menerima penghargaan Ballon D'or

Ronaldo saat menerima penghargaan Ballon D’or

Pada tahun 2003, Ronaldo mendapat perhatian dari Sir Alex Ferguson, ketika Sporting mengalahkan Manchester United dengan skor 3-1 di inagurasi Alvalade XXI di stadium Lisbon. Ferguson memutuskan menginginkan pemain muda untuk timnya, Ronaldo menandatangani kontrak dengan harga £12.24 juta. Debut pertamanya dengan Manchester United (MU) adalah pada saat melawan Bolton Wanderers di menit ke-60 di stadium Old Trafford dengan kemenangan MU 4-0. Debut karir internasionalnya yaitu pada bulan Agustus 2003 saat Portugal melawan Kazakhstan. Di pembukaan Euro 2004, Portugal kalah dari Yunani dengan hasil 2-1. Pada saat semifinal melawan Belanda, Ronaldo menciptakan gol pertamanya dengan hasil akhir 2-1 kemenangan bagi Portugal. Ronaldo menghantarkan Portugal ke Olimpiade Musim Panas 2004, dan ia menjadi skor tertinggi nomor dua fi Kualifikasi Piala Dunia FIFA di zona Eropa dengan 7 gol. sampai tanggal 17 Juni 2005, skor Ronaldo adalah 11 gol dalam 25 pertandingan untuk Portugal. Dari itu saja level kehidupan Ronaldo sudah meningkat dratis, padahal secara karir ia baru lahir ke dunia sepakbola selama tiga setengah tahun. Kalau tidak digaet MU pada musim panas 2003, mungkin saja nasib pria setinggi 184 cm ini tidak seperti sekarang. Ronaldo muda adalah seorang pelari yang sangat cepat, pemilik kaki nan gesit, yang mampu mengaduk-aduk bola sampai bikin pusing lawan-lawannya. Tapi Ronaldo muda juga begitu narcis, serakah, dan egois. Kalau sudah keasyikan, ia suka lupa pada rekan-rekan setimnya. Namun Ronaldo juga bisa belajar, baik dari bertambahnya usia, pengalaman, dan didikan Fergie. Ronaldo yang sekarang adalah Ronaldo yang sudah lebih tahu bagaimana bermain untuk tim. Yang tidak berbeda adalah Ronaldo yang sekarang tetaplah pelari yang sangat cepat, pemilik kaki nan gesit, empunya gocekan-gocekan hebat. Suksesnya di dalam stadion juga telah merambah ke luar lapangan. Dengan wajah ganteng dan bodi yang seksi, lelaki bernama lengkap Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro itu mulai digila-gilai orang di seluruh dunia — lebih-lebih kaum hawa. Karena sudah jadi milik publik, kerap mengikuti acara-acara publik, dan sering dipublikasikan media, maka status selebritis sudah disandang Ronaldo. Teman-teman dan ruang lingkup pergaulannya pun makin dekat dengan dunia entertainment. Gosip kedekatan Ronaldo dengan beberapa aktris terus jadi santapan empuk tabloid-tabloid kuning. Ia pernah menjalin hubungan khusus dengan presenter TV Spanyol Merche Romero, lalu model bernama Jordana Jardel. Belakangan ia sedang diisukan dekat dengan bintang TV Inggris Gemma Atkinson, serta “mengincar” artis-artis “bening” lain seperti Roxanne McKee, Bryony Seth, Georgina Walkter, dan Ali Bastian. Begitulah. Kehidupan Ronaldo — namanya diambil dari eks Presiden AS Ronald Reagen, karena sang ayah mengidolakannya sebagai aktor, bukan politisi — terus bergulir seiring dengan waktu, yang akan membawanya entah ke mana suatu hari nanti. Mungkin di akhir musim ia menjadi seperti yang diprediksikan legenda MU Bryan Robson sewaktu bertandang ke Jakarta belum lama ini, bahwa ia berpeluang meraih predikat Player of the Year. Atau lebih hebat lagi seperti ramalan Alex Ferguson, bahwa Ronaldo bisa menjadi pemain terbaik dunia. DATA LENGKAP CRISTIANO RONALDO Nama : Cristiano Ronaldo dos Santos Aveiro Lahir : Funchal, Portugal 5 Februari 1985 Posisi : Sayap Kiri/Kanan, Foward Klub : Manchester United, Real Madrid (sekarang) Nomor Punggung : 9 Karir : * Klub Andorinha * Klub CD Nacional (1995) * Klub Sporting CP, 25 games, 3 gol (1999 – 2003) * Manchester United, 134 games, 36 gol (2003 – 2009) * Tim Nasional Portugal, 48 games, 19 gol (2003 – sekarang) * Real Madrid, 7 games, 6 gol(2009-sekarang) Penghargaan : * Liga Premier FA, Manchester United (2006 – 2007) * Piala FA, Manchester United (2004) * Piala Liga Sepakbola, Manchester United (2006) * Community Shield, Manchester United (2007) * Pemain Terbaik PFA 2007 * Pemain Muda Terbaik PFA 2007 * Pemain Favorit Terbaik PFA 2007 * Tim Terbaik PFA Premiership (2005-2006,2006-2007) * Penghargaan dari Asosiasi Football Writers’ (2007) * Barclays Player of the Season (2006-2007) * Barclays Player of the Month (November 2006, Desember 2006) * PFA Fans’ Player of the Month (Oktober 2006, Februari 2007) * Pemain Terbaik Manchester United (2006-2007) * Pemain Terbaik Sir Matt Busby (2006-2007) * Pemain Terbaik Portugal (2007)

Previous Older Entries